18 Musim Memperkuat AS Roma, Daniele De Rossi: Itu Pilihan yang Buruk

Daniele De Rossi
Daniele De Rossi

Mediaolahraga, Daniele De Rossi menghabiskan 18 musim kariernya di AS Roma dan dikenal sebagai salah satu gelandang terbaik dunia pada masa jayanya. Meski demikian, ia tidak pernah merasakan gelar Scudetto bersama Roma. Ia hanya meraih dua Coppa Italia dan sekali Piala Super Italia. Prestasi terbesar Daniele De Rossi tercatat bersama Timnas Italia, ketika ia menjuarai Piala Dunia 2006.

Dalam wawancara eksklusif dengan channel YouTube The Overlap on Tour: Unseen, De Rossi mengungkapkan penyesalannya tentang keputusannya bertahan di Roma. Ia menilai bahwa pilihan tersebut bisa dianggap sebagai keputusan buruk dari sudut pandang olahraga.

“Saya bisa saja pindah ke klub yang lebih besar dan meraih lebih banyak gelar,” ujar De Rossi. “Namun, saya memilih untuk bertahan di Roma, meskipun saya tahu tantangan yang ada.”

De Rossi mengakui bahwa banyak orang yang ingin bermain di AS Roma, namun terkadang keputusan itu membawa konsekuensi. “Jika Anda cukup beruntung, Anda bisa pindah ke klub yang lebih sukses atau tetap di sini,” tambahnya.

Meskipun ia menilai pilihan itu buruk dalam konteks sepak bola, De Rossi merasa bahwa keputusan bertahan di Roma adalah yang terbaik untuk dirinya.

Bermain Sebagai Striker di Awal Karier

De Rossi juga mengenang masa awal kariernya, ketika ia bermain sebagai striker. Namun, perubahan posisi ke lini tengah membawa perubahan besar dalam hidupnya.

“Pada usia 16 tahun, kami kalah melawan tim asal Tuscan. Kapten tim, yang bermain di posisi gelandang, dikeluarkan dari lapangan,” kenang De Rossi. “Pelatih menyuruh saya untuk menggantikannya di posisi gelandang. Kami akhirnya menang 2-1. Setelah itu, saya terus dimainkan di posisi itu, termasuk saat melawan Pescara.”

Perubahan posisi ini menjadi titik balik dalam karier De Rossi. Pelatih Fabio Capello kemudian mempromosikannya ke tim utama AS Roma sebagai gelandang, dan De Rossi pun terus bermain di lini tengah hingga akhir kariernya. Keputusan itu, meski berawal dari keadaan darurat, menjadi langkah penting dalam perjalanan sepak bola De Rossi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *