Mediaolahraga, Arema FC kembali gagal memutus rekor buruk saat menghadapi rivalnya, Persebaya Surabaya. Pada laga pekan ke-13 BRI Liga 1 2024/2025 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Sabtu (7/12/2024), Arema harus mengakui keunggulan tuan rumah dengan skor tipis 2-3.
Persebaya memastikan kemenangan melalui penalti Flavio Silva pada menit ke-90+6. Sebelumnya, Arema sempat menyamakan kedudukan setelah tertinggal dua gol berkat bunuh diri Slavko Damjanovic dan penalti Wiliam Marcilio. Namun, Arema gagal memanfaatkan keunggulan jumlah pemain saat Bruno Moreira mendapatkan kartu merah.
Berikut tiga faktor utama yang membuat Arema kalah di laga ini:
1. Pemain Lengah Saat Menguasai Bola
Arema FC mendominasi penguasaan bola sejak awal pertandingan, tetapi kelengahan pemain membuka peluang bagi Persebaya. Gol pertama Flavio Silva dan penalti di menit akhir terjadi akibat kesalahan pemain Arema yang kehilangan bola di area berbahaya.
Gelandang Arema, Wiliam Marcilio dan Pablo Oliveira, kehilangan kontrol bola pada momen krusial, sehingga Persebaya berhasil mencetak gol melalui serangan balik cepat. Selain itu, Anwar Rifai melakukan pelanggaran yang memberikan penalti kepada Persebaya di akhir laga.
Pelatih Arema, Joel Cornelli, tetap memuji perjuangan pemain meski kecewa dengan kesalahan yang terjadi. “Pemain sudah berusaha keras dan berhasil menyamakan skor. Namun, kesalahan individu mengakibatkan kekalahan ini,” ujar Cornelli.
2. Lini Depan Gagal Menembus Pertahanan Persebaya
Arema mencetak dua gol, tetapi keduanya bukan hasil dari serangan yang terencana. Gol pertama berasal dari bunuh diri Slavko Damjanovic, sedangkan gol kedua tercipta lewat penalti Wiliam Marcilio.
Dalberto, striker andalan Arema, kesulitan menciptakan peluang berbahaya. Pemain belakang Persebaya berhasil menutup ruang geraknya, sehingga ia hanya sesekali melepaskan tembakan jarak jauh. Playmaker Arema, Wiliam Marcilio, juga terhambat dalam memberikan umpan matang karena Persebaya menutup rapat lini pertahanan mereka.
Situasi ini memaksa Arema lebih sering melepaskan tembakan spekulatif dari luar kotak penalti, yang akhirnya tidak efektif mengancam gawang lawan.
3. Pergantian Pemain Tidak Memberikan Dampak
Pelatih Arema, Joel Cornelli, mencoba mengubah situasi dengan pergantian pemain, tetapi strategi ini tidak berjalan sesuai harapan. Samuel Balinsa, yang masuk di babak pertama, gagal memberikan dampak signifikan.
Sementara itu, Anwar Rifai justru menjadi penyebab penalti pada menit akhir. Padahal, ia masuk untuk memperkuat lini belakang dan meminimalkan kesalahan. Pemain pengganti lainnya juga tidak mampu memberikan kontribusi besar untuk menambah daya serang Arema.
Kekalahan ini memperpanjang rekor buruk Arema atas Persebaya sekaligus membuat mereka semakin tertinggal dalam perburuan posisi papan atas klasemen. Arema tetap mengantongi 21 poin dan terancam tergeser dari posisi kelima, sementara Persebaya semakin kokoh di puncak dengan 30 poin.
Arema harus segera memperbaiki performa, terutama dalam menjaga fokus dan memaksimalkan peluang di pertandingan berikutnya. Jika tidak, posisi mereka di klasemen akan semakin terancam.