7 Transfer Paling Kontroversial dalam Sejarah Sepak Bola Dunia

7 Transfer Paling Kontroversial
7 Transfer Paling Kontroversial

Mediaolahraga, Kepindahan pemain merupakan hal yang biasa dalam sepak bola. Namun, beberapa transfer menimbulkan kontroversi besar, terutama ketika seorang pemain memilih bergabung dengan klub rival. Berikut adalah tujuh transfer paling kontroversial dalam sejarah sepak bola dunia:

Fernando Torres: Liverpool > Chelsea

Fernando Torres memikat hati fans Liverpool sejak bergabung dari Atletico Madrid dengan harga £26,5 juta. Namun, pada tahun 2011, ia mengejutkan para pendukung dengan memilih hengkang ke Chelsea dalam kesepakatan senilai £50 juta. Keputusan itu memicu kemarahan fans Liverpool, yang merasa dikhianati. Sayangnya, Torres gagal bersinar di Chelsea, sementara Liverpool berhasil mendatangkan Luis Suarez sebagai pengganti yang lebih tajam di lini serang.

Paul Ince: Manchester United > Inter Milan > Liverpool

Paul Ince pernah membela Manchester United sebelum hijrah ke Inter Milan. Namun, saat kembali ke Inggris, ia justru memilih bergabung dengan Liverpool, rival utama MU. Fans Setan Merah semakin geram ketika Ince mencetak gol telat pada tahun 1999, yang menggagalkan peluang MU meraih treble lebih awal.

Ashley Cole: Arsenal > Chelsea

Ashley Cole berkembang menjadi salah satu bek kiri terbaik Inggris saat membela Arsenal. Namun, pada tahun 2006, ia mengecewakan fans The Gunners dengan pindah ke Chelsea. Keputusan itu bermula dari ketidakpuasan Cole terhadap gaji yang ditawarkan Arsenal. Fans Arsenal pun menjulukinya ‘Cashley Cole’ karena dianggap lebih memilih uang. Ironisnya, Cole justru meraih banyak trofi di Chelsea, termasuk Liga Inggris, Liga Champions, dan empat Piala FA.

Sol Campbell: Tottenham > Arsenal

Sol Campbell memimpin Tottenham sebagai kapten dan menolak semua tawaran perpanjangan kontrak. Ketika kontraknya habis, ia justru mengejutkan publik dengan bergabung ke Arsenal secara gratis pada tahun 2001.

Roberto Baggio: Fiorentina > Juventus

Juventus dan Fiorentina memiliki rivalitas sengit, sehingga kepindahan Roberto Baggio ke Juventus pada tahun 1991 memicu kerusuhan besar di Florence. Fans Fiorentina kecewa berat dengan keputusan sang bintang. Saat kembali ke stadion Fiorentina bersama Juventus, Baggio menghadapi perlakuan kasar dari suporter tuan rumah. Dalam momen emosional, ia bahkan menolak mengeksekusi penalti untuk Juve dan mengambil syal Fiorentina yang dilemparkan ke lapangan.

Emmanuel Adebayor: Arsenal > Manchester City > Tottenham

Adebayor sempat menjadi andalan lini depan Arsenal, tetapi pada tahun 2009, ia memilih bergabung dengan Manchester City. Saat mencetak gol ke gawang mantan klubnya, ia berlari ke depan pendukung Arsenal dan merayakannya dengan provokatif. Fans The Gunners semakin membenci Adebayor ketika ia kemudian bergabung dengan Tottenham Hotspur, rival Arsenal, yang membuatnya dicap sebagai pengkhianat.

Luis Figo: Barcelona > Real Madrid

Luis Figo memicu kemarahan besar di Barcelona setelah memilih pindah ke Real Madrid pada tahun 2000. Florentino Perez, yang mencalonkan diri sebagai presiden Madrid, berjanji akan merekrut Figo jika terpilih. Setelah memenangkan pemilihan, Perez menebus klausul kontrak Figo dan membawanya ke Bernabeu. Saat kembali ke Camp Nou, Figo menghadapi atmosfer yang sangat hostile, bahkan fans Barca melempar kepala babi ke lapangan sebagai simbol pengkhianatan.

Transfer pemain selalu menjadi bagian dari dinamika sepak bola. Namun, kepindahan ke klub rival atau melibatkan konflik emosional sering kali meninggalkan luka bagi para penggemar. Dari Torres hingga Figo, kisah-kisah ini membuktikan bahwa sepak bola bukan sekadar permainan di lapangan, tetapi juga penuh dengan drama di luar lapangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *