Mediaolahraga, Sporting Lisbon memecat Joao Pereira sebagai pelatih utama setelah ia hanya memimpin delapan pertandingan. Keputusan ini muncul setelah serangkaian hasil mengecewakan, termasuk hasil imbang tanpa gol melawan Gil Vicente pada Senin (23/12/2024).
Keputusan ini menunjukkan kemunduran bagi Sportinguistas Leoes, yang sebelumnya berada di puncak klasemen Liga Portugal sebelum Ruben Amorim meninggalkan tim untuk bergabung dengan Manchester United (MU). Amorim sukses membawa Sporting Lisbon ke puncak klasemen Primeira Liga dengan rekor tak terkalahkan dan memilih menggantikan Erik Ten Hag di MU, membawa staf pelatihnya serta meninggalkan Sporting yang saat itu berada di posisi teratas.
Untuk menggantikan Amorim, Sporting mempromosikan Joao Pereira, mantan pemain Timnas Portugal dan pelatih tim B Sporting, menjadi pelatih utama. Namun, tim tampil buruk di bawah komando Pereira. Dalam delapan pertandingan terakhir, Sporting hanya memenangkan tiga laga, yang membuat mereka turun ke posisi kedua, tertinggal satu poin dari Benfica.
Tekanan dari Hasil Buruk
Hasil imbang melawan Gil Vicente pekan lalu menjadi puncak kekecewaan bagi petinggi klub dan suporter. Protes dari pendukung semakin mempertegas ketidakpuasan terhadap kinerja Pereira. Akhirnya, manajemen klub memutuskan untuk mengakhiri kerja sama dengan pelatih berusia 43 tahun tersebut meskipun ia baru menjabat selama sebulan.
Keputusan ini diambil karena Pereira gagal menjaga keseimbangan yang telah dibangun oleh Amorim. Dalam konferensi pers terakhirnya, Pereira mengakui bahwa timnya masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan taktik baru. Namun, ekspektasi tinggi dan waktu yang terbatas membuatnya harus meninggalkan Lisbon lebih cepat.
Siapkan Pengganti
Sporting Lisbon kini tengah mendekati Rui Borges, pelatih Vitoria de Guimaraes, untuk menggantikan Pereira. Menurut laporan A Bola, negosiasi antara klub dan Borges sudah memasuki tahap akhir, dengan Sporting siap membayar klausul pelepasan pelatih tersebut.
Tidak Kecewa
Meski harus meninggalkan jabatannya di Sporting Lisbon, Joao Pereira menegaskan bahwa dirinya tidak kecewa. Ia merasa telah berupaya maksimal untuk memperbaiki tim setelah kepergian Ruben Amorim. “Kami sudah berkembang, terutama dalam pertahanan, tetapi masih banyak yang harus diperbaiki, terutama dalam penyelesaian akhir. Saya bertanggung jawab atas semua ini,” kata Pereira.
Pereira juga menyebutkan bahwa tekanan fisik dan mental akibat jadwal padat memengaruhi performa pemain. “Para pemain sudah melalui banyak hal dalam satu setengah bulan terakhir. Mereka pejuang, tetapi kami harus realistis bahwa kelelahan memengaruhi performa,” tambahnya.