Mediaolahraga, Goldman Sachs memprediksi nilai tukar euro bisa anjlok hingga 10 persen terhadap dolar Amerika Serikat (AS) jika Donald Trump memenangkan pemilihan presiden 2024. Bank investasi ini menegaskan bahwa kemenangan Trump akan memicu peningkatan kebijakan proteksionis dan ketidakpastian geopolitik, sehingga mengganggu stabilitas pasar global.
Kebijakan Trump Dorong Penguatan Dolar
Selama masa jabatannya pada 2016-2020, Trump menerapkan tarif dagang dan menarik AS dari berbagai perjanjian internasional. Kebijakan tersebut menguatkan dolar karena investor beralih ke aset aman di tengah ketidakpastian. Jika Trump kembali ke Gedung Putih, Goldman Sachs memproyeksikan skenario serupa akan terjadi.
“Kemenangan Trump akan memperkuat dolar dan menekan euro serta mata uang negara berkembang,” tulis Goldman Sachs dalam laporan terbarunya.
Euro Bisa Terdepresiasi Hingga 10 Persen
Goldman Sachs memproyeksikan euro bisa terdepresiasi hingga 10 persen terhadap dolar dalam beberapa bulan setelah pemilu. Euro bahkan berpotensi turun hingga 0,90 USD per euro, level yang belum pernah terlihat dalam beberapa tahun terakhir.
Investor memperkirakan Trump akan kembali menerapkan kebijakan pro-industri domestik dan memangkas pajak, yang bisa menarik arus modal besar ke AS. Kondisi ini akan memperkuat dolar dan melemahkan mata uang lain. Selain itu, risiko geopolitik yang meningkat akan membuat investor lebih banyak membeli aset berdenominasi dolar.
Eropa Berjuang Menghadapi Dampaknya
Euro yang melemah akan menambah tekanan pada ekonomi Eropa. Harga impor akan naik, sedangkan daya beli masyarakat bisa menurun. Kondisi ini memperburuk situasi ekonomi Eropa yang sudah tertekan oleh inflasi tinggi dan ketidakpastian pasokan energi. “Euro yang terdepresiasi akan memperparah inflasi impor dan melemahkan ekonomi kawasan,” tambah Goldman Sachs.
Prospek kemenangan memicu kekhawatiran di pasar keuangan global. Euro diperkirakan akan tertekan jika Trump berhasil memenangkan pemilu. Investor diimbau untuk bersiap menghadapi kemungkinan fluktuasi besar di pasar mata uang. Bank Sentral Eropa (ECB) perlu mengambil langkah cepat jika euro terus melemah. Kebijakan moneter ECB akan sangat menentukan dalam menjaga stabilitas ekonomi di tengah tekanan eksternal ini.