Mediaolahraga, Manajer Arsenal, Mikel Arteta, dikenal dengan pendekatan detail dan strategi tajam. Namun, kekalahan dari Manchester United (MU) dan tersingkir dari Piala FA 2024/2025, Minggu (12/1/2025), membuat Arteta menghadapi tantangan besar di tengah musim ini.
Tersingkir dengan Drama Adu Penalti
Arsenal tersingkir dari Piala FA setelah kalah dari MU melalui drama adu penalti. Setelah bermain imbang 1-1 dalam waktu normal plus extra time, The Gunners akhirnya kalah 3-5 dalam adu penalti. Sebelumnya, Arsenal juga kalah 0-2 dari Newcastle United di leg pertama semifinal Carabao Cup, membuat mereka mengalami dua kekalahan beruntun di kompetisi domestik.
Statistik yang Mengecewakan
Kekalahan ini memperlihatkan kelemahan utama Arsenal, yaitu kurangnya ketajaman di lini depan. Dalam dua pertandingan terakhir, Arsenal mencatatkan total 49 tembakan tetapi hanya 10 yang tepat sasaran. Meski mendominasi permainan, gol satu-satunya Arsenal saat melawan MU berasal dari tembakan bek Gabriel Magalhães yang berbelok arah.
Masalah Strategi Transfer
Pada bursa transfer musim panas, Arteta lebih fokus memperkuat lini tengah dan pertahanan dengan mendatangkan Riccardo Calafiori dan Mikel Merino. Namun, absennya pembelian penyerang baru menjadi celah besar. Raheem Sterling, yang direkrut dengan status pinjaman, baru mencetak satu gol dalam 12 penampilan. Sementara itu, Kai Havertz yang sering dimainkan sebagai striker gagal memanfaatkan peluang emas, termasuk penalti penentuan melawan MU.
Krisis Cedera Memperburuk Situasi
Krisis Arsenal diperparah dengan cedera pemain kunci. Bukayo Saka dan Ethan Nwaneri harus absen panjang, sedangkan Gabriel Jesus ditarik keluar dengan tandu saat melawan MU. Arteta mengungkapkan kekhawatirannya: “Ini sangat mengkhawatirkan. Dia merasakan sakit yang luar biasa dan harus keluar dengan tandu.”
Masih Ada Harapan
Meskipun menghadapi tantangan besar, Arsenal masih memiliki peluang untuk bangkit. Dengan 39 gol di Premier League, mereka hanya terpaut delapan gol dari Liverpool. Namun, tanpa solusi di lini depan, harapan untuk meraih trofi semakin sulit.
Mantan pemain Arsenal, Theo Walcott, menyoroti pentingnya striker murni: “Arsenal butuh striker sekarang. Mereka telah berubah dari lini serang yang menghibur menjadi kurang tajam.” Micah Richards menambahkan: “Perbedaan antara Arsenal meraih gelar atau tidak adalah keberadaan striker murni.”