3 Alasan Utama Mengapa Karier Marcus Rashford di MU Sudah Tamat

Marcus Rashford
Marcus Rashford

Mediaolahraga, Marcus Rashford, lulusan akademi Manchester United (MU), menghadapi babak akhir kariernya di klub yang telah menjadi rumahnya sejak kecil. Setelah menandatangani kontrak baru dengan gaji besar sebesar 325 ribu pound per minggu pada 2023, banyak pihak berharap Rashford akan terus bersinar sebagai ikon klub. Namun, perkembangan terbaru justru menunjukkan hal sebaliknya.

Berikut tiga alasan utama yang membuat Rashford berpotensi meninggalkan MU:

Bacaan Lainnya

Rashford Tidak Sesuai dengan Taktik Ruben Amorim

Manajer MU, Ruben Amorim, mengandalkan formasi 3-4-2-1 yang menekankan fleksibilitas pemain di lini serang. Amorim lebih memilih pemain seperti Bruno Fernandes yang memiliki kemampuan teknis tinggi untuk mendukung serangan. Sementara itu, Rashford, yang lebih efektif bermain sebagai winger murni, gagal menyesuaikan diri dengan sistem tersebut.

Jurnalis Henry Winter menyoroti masalah ini di Sky Sports’ Transfer Show. “Taktis, Marcus Rashford tidak cocok dengan skema Ruben Amorim. Amorim ingin memanfaatkan sumber daya klub untuk mendatangkan pemain yang lebih sesuai dengan filosofinya,” ujarnya.

Ketidakmampuan Rashford menyesuaikan gaya bermainnya dengan kebutuhan tim membuat Amorim lebih sering memarkirnya di bangku cadangan.

Gaji Tinggi Tidak Seimbang dengan Performa

MU menghabiskan dana besar untuk menggaji Rashford sejak perpanjangan kontraknya pada 2023. Namun, performa Rashford di lapangan tidak mampu memenuhi ekspektasi.

Klub kini melihat peluang untuk menjual Rashford sebagai langkah strategis. Sebagai produk akademi, penjualannya akan memberikan keuntungan bersih bagi MU. Dana tersebut bisa digunakan untuk membeli pemain baru yang lebih sesuai dengan kebutuhan taktik Amorim.

Komitmen Rashford Dinilai Kurang Maksimal

Ruben Amorim secara langsung mengkritik kurangnya komitmen Rashford dalam sesi latihan. Setelah kemenangan MU atas Fulham, Amorim mengungkapkan alasan utama di balik absennya Rashford dari skuad pertandingan.

“Rashford tidak menunjukkan usaha maksimal dalam latihan. Jika pemain tidak bekerja keras, saya tidak akan memasukkan mereka ke tim,” tegas Amorim.

Pelatih asal Portugal itu bahkan menegaskan bahwa ia lebih memilih pemain lain, meskipun dengan kualitas yang mungkin lebih rendah, daripada memberikan kesempatan kepada pemain yang tidak disiplin.

Masa Depan Rashford

Rashford menghadapi tekanan besar untuk membuktikan diri. Ketidakcocokannya dengan taktik tim, performa yang tidak sebanding dengan gajinya, serta kritik terhadap etos kerjanya membuat posisinya di MU semakin terancam. Bagi MU, keputusan ini bisa menjadi awal untuk membangun tim yang lebih kompetitif, sementara bagi Rashford, pindah klub dapat membuka peluang baru dalam kariernya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *