Mediaolahraga, AS Roma mengawali musim 2024/2025 dengan penuh gejolak. Danielle de Rossi yang awalnya dipercaya sebagai pelatih gagal membawa tim tampil konsisten, yang berujung pada pemecatannya. Penggantinya, Ivan Juric, juga tidak mampu membalikkan keadaan, sehingga manajemen Roma harus kembali mencari sosok pemimpin baru di tengah ketidakpastian.
Dalam situasi genting tersebut, Roma membuat keputusan mengejutkan dengan membujuk Claudio Ranieri keluar dari masa pensiunnya. Meski telah berusia 73 tahun, pengalaman panjang Ranieri menjadi harapan baru bagi tim yang tengah terpuruk. Keputusan ini terbukti tepat. Perlahan tapi pasti, The Tinkerman berhasil mengubah nasib klub asal ibu kota Italia tersebut.
Ranieri Mengembalikan Identitas Roma
Di bawah asuhan Ranieri, Roma mulai menemukan bentuk permainan terbaiknya. Dalam 21 pertandingan yang telah dijalani, termasuk dua laga play-off Liga Europa melawan Porto, Roma mencatatkan 11 kemenangan, lima hasil imbang, dan lima kekalahan. Hasil ini menjadi peningkatan signifikan dibandingkan dengan awal musim yang buruk.
Paulo Dybala, salah satu bintang utama Roma, memberikan kesaksian mengenai dampak kehadiran Ranieri. “Ketika datang, Ranieri memiliki begitu banyak pengetahuan dan pengalaman. Dia mengenal klub ini lebih dari siapa pun. Dia praktis lahir di pusat pelatihan Trigoria,” ujar Dybala.
Pemain asal Argentina itu juga menambahkan bahwa Ranieri mampu mengeluarkan kemampuan terbaik dari setiap pemain, tanpa memandang status atau nama besar mereka. “Dia juga bisa mengeluarkan yang terbaik dari setiap pemain, dengan fokus pada bintang terbesar maupun yang terkecil. Dia melakukan yang terbaik untuk tim, tanpa memandang nama siapa pun,” tambahnya.
Efek Positif Ranieri untuk Roma
Pengalamannya yang luas sebagai pelatih menjadi kunci utama dalam membangun kembali mental dan performa tim. Pemain Roma mulai menunjukkan semangat juang yang lebih tinggi di setiap pertandingan, berkat pendekatan taktis dan psikologis yang diterapkan oleh Ranieri.
Hasilnya, Roma berhasil melaju ke babak 16 besar Liga Europa 2024/2025 dan akan menghadapi pemenang antara Athletic Bilbao dan Lazio. Sementara itu, di kompetisi domestik, mereka terus berjuang untuk kembali bersaing di zona kompetisi antarklub Eropa.
Paulo Dybala menegaskan bahwa tim harus mempertahankan tren positif ini. “Sekarang kita harus terus seperti ini, menyadari apa yang kita mampu dan apa yang masih bisa kita capai musim ini,” ujarnya.
Dengan tangan dingin Ranieri, AS Roma kini kembali memiliki harapan besar untuk mengakhiri musim dengan hasil yang memuaskan. Perjalanan mereka masih panjang, tetapi satu hal yang pasti, The Tinkerman telah membawa perubahan yang berarti di Trigoria.