Mediaolahraga, Manchester United saat ini menghadapi situasi mengkhawatirkan di Premier League. Mereka hanya meraih empat kemenangan dari 15 pertandingan sejak Ruben Amorim memimpin, membuat Setan Merah terjebak di peringkat ke-15 klasemen.
Situasi ini memicu spekulasi tentang pergantian pelatih, dan banyak yang menyebut Xavi Hernandez sebagai kandidat utama pengganti Ruben Amorim. Mantan pelatih Barcelona ini diyakini mampu membawa perubahan bagi MU yang tengah berjuang keras di papan bawah klasemen.
Era Ruben Amorim di MU
Manchester United menunjuk Ruben Amorim sebagai pelatih pada November 2024. Namun, ia menghadapi tantangan besar dalam menjalankan tugasnya. Meski beberapa momen positif terjadi, seperti kemenangan atas Manchester City, tim tetap tampil inkonsisten.
Kekalahan telak 16-2 dari Tottenham Hotspur pada 25 Februari 2025 semakin menguatkan anggapan bahwa Amorim sedang berada dalam ancaman besar. Manajemen klub kini mulai mempertimbangkan opsi untuk mengganti pelatih.
Statistik MU di Premier League Era Amorim:
- Posisi saat ini: 15 di Premier League
- Kemenangan: 4 dari 15 pertandingan
- Kekalahan: 8 pertandingan
- Imbang: 3 pertandingan
Selain performa buruk, Amorim juga menghadapi tantangan di luar lapangan. Beberapa pemain kunci mengalami cedera, termasuk Lisandro Martinez dan Amad Diallo, yang harus absen hingga akhir musim. Kondisi ini semakin memperberat tugas Amorim.
Xavi Sebagai Kandidat Ideal
Menurut berbagai laporan, termasuk dari Relevo, Xavi Hernandez muncul sebagai kandidat ideal untuk menggantikan Amorim. Pada Oktober 2024, Xavi sempat dicoret dari daftar kandidat setelah MU memilih Amorim. Namun, performa buruk MU membuat manajemen kembali mempertimbangkan Xavi.
Xavi memiliki rekam jejak kuat sebagai pelatih. Ia sukses membawa Barcelona meraih gelar La Liga dan dikenal dengan filosofi permainan menyerang. Gaya bermain ini sejalan dengan tradisi Manchester United yang mengedepankan serangan agresif.
Tantangan untuk Xavi di MU
Jika Xavi mengambil alih posisi manajer di Old Trafford, ia harus menghadapi beberapa tantangan besar. Salah satunya adalah kurangnya pengalaman melatih di luar Spanyol. Premier League terkenal dengan intensitas dan fisik yang tinggi, yang bisa menjadi tantangan berat bagi Xavi.
Laporan terbaru menyebutkan bahwa Xavi tertarik menangani MU, terutama jika klub memilih merekrut pelatih sementara hingga akhir musim. Xavi tetap membuka peluang kembali ke dunia manajerial setelah sebelumnya menolak tawaran MU karena ingin mengambil cuti panjang.
Namun, situasi ini masih dinamis. Manajemen MU terus mengevaluasi kondisi tim sebelum mengambil langkah konkret untuk menyelamatkan musim mereka dari keterpurukan.