Kritik Tajam Marco Tardelli: Juventus Salah di Segala Level!

Marco Tardelli
Marco Tardelli

Mediaolahraga, Legenda Juventus, Marco Tardelli, mengkritik keras pelatih Thiago Motta dan kondisi klub yang semakin memburuk setelah dua kekalahan telak di Serie A. Juventus baru saja menelan kekalahan 0-4 dari Atalanta pada 10 Maret 2025 di kandang sendiri, lalu kembali tumbang 0-3 melawan Fiorentina pada 17 Maret 2025. Kekalahan-kekalahan ini semakin memperburuk posisi Juventus dalam krisis.

Dalam wawancara dengan Tuttosport, Tardelli tak segan-segan mengkritik situasi yang ada di Juventus. “Semua salah di Juventus, di segala level. Ruang ganti tidak lagi kondusif, hubungan antara Motta dan tim sudah benar-benar retak,” ujarnya dengan tegas.

Tardelli menegaskan bahwa masalah yang dihadapi Juventus bukan hanya soal dua kekalahan terakhir, tetapi sudah berlangsung cukup lama. Menurutnya, krisis ini bukanlah masalah yang muncul mendadak, melainkan hasil dari akumulasi berbagai masalah internal klub.

Figur Pemimpin yang Hilang

Selain masalah taktik dan kinerja pelatih, Tardelli juga menyoroti manajemen klub yang gagal bertindak cepat untuk memperbaiki keadaan, terutama setelah kepergian dua kapten, Danilo dan Adrien Rabiot. Tardelli merasa bahwa absennya figur pemimpin di tim semakin memperburuk situasi.

“Klub melewatkan kesempatan untuk turun tangan. Sekarang jaraknya sudah terlalu jauh untuk dikejar,” kata Tardelli, yang pernah memperkuat Juventus pada periode 1975-1985. Ia merasa Juventus kesulitan menghadapi tantangan tanpa sosok pemimpin yang dapat mengarahkan tim di lapangan.

Motta Masih Diberi Kesempatan

Meski memberikan kritik keras, Tardelli menegaskan bahwa pemecatan Thiago Motta di tengah musim bukanlah solusi yang tepat. Ia menolak gagasan untuk memecat pelatih asal Brasil itu, karena hal tersebut hanya akan memperburuk kondisi tim. “Saya mendukung tradisi mempertahankan pelatih hingga akhir musim,” tambah Tardelli.

Namun, Tardelli juga mengakui bahwa Motta belum sepenuhnya memahami identitas Juventus. “Motta memiliki bakat, tetapi dia belum benar-benar mengerti apa yang dibutuhkan oleh Juventus,” lanjutnya. Oleh karena itu, Tardelli menyerukan adanya diskusi serius di akhir musim untuk mencari solusi terbaik bagi klub.

Ujian Berat Setelah Jeda Internasional

Laga melawan Genoa setelah jeda internasional akan menjadi ujian besar bagi Thiago Motta. Saat ini, pelatih berusia 42 tahun itu masih mendapat dukungan sementara dari klub, namun tekanan terhadapnya semakin meningkat. Juventus harus segera bangkit jika ingin menjaga harapan mereka untuk finis di empat besar Serie A dan lolos ke Liga Champions musim depan.

Dengan situasi yang semakin mendesak, Tardelli tetap optimis bahwa Juventus masih bisa memperbaiki keadaan. “Jika ada perubahan signifikan, saya percaya Juventus bisa finis di empat besar dan kembali ke Liga Champions,” tutupnya.

Krisis yang melanda Juventus mengharuskan langkah cepat dan bijaksana dari manajemen serta pelatih untuk mengembalikan klub ke jalur kemenangan. Jika tidak, ambisi besar Juventus di musim ini bisa segera terkubur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *