Mediaolahraga, Timnas Indonesia menghadapi tantangan besar di lini depan. Striker lokal dari kompetisi Liga 1 belum mampu menjadi andalan utama. Situasi ini mendorong PSSI menaturalisasi pemain keturunan dari Eropa untuk memperkuat lini serang. Kondisi ini kontras dengan era 2000-an, saat striker lokal seperti Bambang Pamungkas, Kurniawan Dwi Yulianto, dan Boaz Solossa selalu menjadi tumpuan.
Namun, mantan penyerang Timnas Indonesia, Aliyudin, menegaskan bahwa striker lokal sebenarnya masih ada. “Striker lokal tidak hilang. Mereka hanya kurang menonjol,” ujar Aliyudin dalam kanal YouTube Bicara Bola by Akmal. Ia menyebut nama-nama seperti Ramadhan Sananta, Dimas Drajad, Hokky Caraka, hingga Arkhan Kaka memiliki kemampuan yang layak untuk Timnas.
Pelatih Mengubah Strategi, Striker Lokal Tersisih
Aliyudin mengamati bahwa perubahan formasi yang diterapkan pelatih turut memengaruhi perkembangan striker lokal. “Pelatih sekarang lebih sering menggunakan tiga penyerang dengan satu striker asing. Situasi ini membuat striker lokal jarang tampil optimal,” katanya.
Akibatnya, striker lokal sering hanya mengisi bangku cadangan. Minimnya menit bermain memengaruhi kemampuan mereka dalam mencetak gol. Hingga pekan ke-11 BRI Liga 1, hanya Egy Maulana Vikri yang mampu masuk persaingan top skor. Sementara itu, Hokky Caraka, Sananta, dan Dimas Drajad masih kesulitan mencetak gol.
Arkhan Kaka Menjadi Harapan Baru
Aliyudin tetap optimis dengan potensi regenerasi striker di Indonesia. Ia menyoroti prestasi Arkhan Kaka, yang mencetak gol untuk Persis Solo pada usia 17 tahun 1 bulan 17 hari, memecahkan rekor Marselino Ferdinan.
“Kaka menunjukkan potensi besar di usia muda. Tetapi, saya meminta netizen untuk tidak menghujatnya secara berlebihan. Kritik boleh, tetapi harus bersifat membangun,” kata Aliyudin.
Ia merujuk pada insiden saat Kaka mendapat hujatan setelah selebrasi golnya di Piala Dunia U-17 2023 melawan Panama. Meskipun skor saat itu masih imbang, Kaka tetap menunjukkan ketenangan dan mentalitas yang kuat.
Aliyudin berharap klub dan pelatih memberi kesempatan lebih kepada striker muda untuk berkembang. Ia yakin dengan dukungan yang tepat, striker lokal bisa kembali bersinar di level nasional.