Beda Nasib Graham Arnold dan Tony Popovic di Timnas Australia saat Play-off Piala Dunia 1994 dan 2006

Graham Arnold
Graham Arnold

Mediaolahraga, Timnas Australia memiliki sejarah panjang dalam perjuangan menuju Piala Dunia. Di antara berbagai kisah menarik, perjalanan dua mantan pemain yang kini menjadi pelatih, Graham Arnold dan Tony Popovic, memberikan gambaran kontras tentang kegagalan dan keberhasilan di babak play-off Piala Dunia 1994 dan 2006.

Graham Arnold: Kegagalan di Play-off Piala Dunia 1994

Sebagai penyerang andalan Timnas Australia, Graham Arnold mengalami momen pahit ketika timnya gagal lolos ke Piala Dunia 1994. Pada babak play-off antar-konfederasi, Australia berhadapan dengan Argentina yang diperkuat oleh legenda sepak bola, Diego Maradona.

Pada leg pertama di Sydney Football Stadium, 31 Oktober 1993, Australia bermain imbang 1-1. Namun, dalam leg kedua di Estadio Monumental, Buenos Aires, pada 17 November 1993, Tim Tango berhasil menang 1-0 berkat gol bunuh diri Alex Tobin pada menit ke-59. Kekalahan ini mengubur harapan Graham Arnold dan kawan-kawan untuk tampil di Piala Dunia Amerika Serikat.

Tony Popovic: Sukses Membawa Australia ke Piala Dunia 2006

Sebaliknya, Tony Popovic mengalami momen bersejarah dalam kariernya sebagai pemain Timnas Australia. Saat itu, di bawah arahan Guus Hiddink, Popovic menjadi bagian dari tim yang berhasil mengakhiri penantian panjang Australia selama 32 tahun untuk tampil di Piala Dunia.

Pada play-off antar-konfederasi melawan Uruguay, Timnas Australia kalah 0-1 pada leg pertama di Montevideo. Namun, pada leg kedua di Stadion Telstra Sydney, 16 November 2005, Australia mampu menang 1-0 berkat gol Mark Bresciano. Dengan agregat 1-1, pertandingan berlanjut ke adu penalti, di mana Australia menang 4-2. Popovic dan kawan-kawan sukses membawa Australia kembali ke panggung sepak bola dunia setelah terakhir kali tampil pada Piala Dunia 1974.

Nasib Berbeda Sebagai Pelatih

Setelah karier mereka sebagai pemain, baik Graham Arnold maupun Tony Popovic beralih ke dunia kepelatihan dan kembali menangani Timnas Australia di berbagai kesempatan.

Graham Arnold, yang telah melatih Timnas Australia sejak 2018, berhasil membawa timnya lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2022 di Qatar. Namun, pencapaian tersebut seolah terlupakan setelah Australia hanya bermain imbang tanpa gol melawan Timnas Indonesia pada 10 September 2024. Hasil buruk ini membuat Football Australia memutuskan untuk memecat Arnold dan menunjuk Tony Popovic sebagai penggantinya.

Kini, Popovic dihadapkan pada tantangan besar untuk memastikan Australia lolos ke Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Dalam empat pertandingan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Popovic belum terkalahkan. Timnya menang 3-1 atas China, bermain imbang 1-1 dengan Irak, serta meraih hasil seri melawan Arab Saudi (0-0) dan Bahrain (2-2). Meski menduduki peringkat kedua di Grup C, perjuangan The Socceroos masih jauh dari kata aman.

Mampukah Popovic Mengulangi Keberhasilan?

Tony Popovic pernah membuktikan kemampuannya sebagai pemain dengan membantu Australia lolos ke Piala Dunia 2006. Kini, tantangan serupa ada di pundaknya sebagai pelatih. Apakah ia mampu mengulang sejarah dan membawa Socceroos ke Piala Dunia 2026? Atau Australia akan kembali ke masa kelam ketika mereka tiga kali gagal melalui babak play-off pada edisi 1994, 1998, dan 2002?

Waktu akan menjawab apakah Tony Popovic bisa mencatatkan namanya sebagai pelatih yang sukses membawa Australia ke Piala Dunia, seperti yang pernah dilakukan Graham Arnold.

[jetpack-related-posts]