Mediaolahraga, Wigan, Swansea, dan Sunderland adalah beberapa klub Liga Inggris yang mendapat manfaat dari pemain berlabel one season wonder. Ya, manfaat adalah kata yang tepat menggambarkannya meski konteksnya bisa dikatakan cukup negatif.
One season wonder merujuk pada pemain yang hanya tampil luar biasa dalam satu musim dan lalu hilang pada musim-musim berikutnya. Meski kerap dianggap sebagai fenomena negatif, para pemain ini tidak jarang mampu mengesankan dan meninggalkan kenangan mendalam di klub yang mereka bela. Berikut ini adalah tiga one season wonder paling fenomenal di Liga Inggris.
1. Michu – Swansea
Pada musim panas 2012, Swansea berhasil mendapatkan Michu seharga £2 juta dari Rayo Vallecano. Pemain asal Spanyol ini langsung memperkenalkan dirinya di Liga Inggris dengan mencetak dua gol dan satu assist dalam laga pembuka melawan QPR, yang berakhir dengan kemenangan 5-0 untuk Swansea.
Pada musim pertamanya di Liga Inggris, Michu langsung mencetak 13 gol dan menjadi pencetak gol terbanyak klub. Bahkan, ia mendapatkan kontrak baru yang berdurasi empat tahun. Michu juga menjadi salah satu pahlawan saat Swansea meraih Piala Liga pada 2013, di mana ia menyumbang lima gol dan tiga gol di turnamen tersebut.
Sayangnya, performa Michu meredup pada musim keduanya. Cedera sering mengganggu penampilannya, dan meski ia mencoba meraih kembali bentuk terbaiknya di Napoli, kariernya di Swansea berakhir dengan kekecewaan. Michu akhirnya kembali ke Spanyol, meninggalkan kenangan indah yang sayangnya tidak dapat dilanjutkan.
2. Amr Zaki – Wigan
Berbanding terbalik dengan Michu, karier Amr Zaki di Wigan justru meredup karena sikap buruk dan ketidakprofesionalannya. Wigan meminjam Zaki dari Zamalek pada 2008 seharga £1,5 juta. Zaki langsung menggebrak dengan mencetak tujuh gol dalam delapan pertandingan pertamanya, termasuk sebuah gol voli fenomenal melawan Liverpool di Anfield.
Zaki berhasil mencetak 10 gol di Liga Inggris pada paruh pertama musim, namun masalah disiplin mulai muncul. Sikap buruknya termasuk sering terlambat datang ke sesi latihan tim nasional Mesir, yang membuat hubungannya dengan pelatih Steve Bruce semakin buruk. Bruce bahkan menyebut Zaki sebagai pemain yang paling tidak profesional yang pernah ia latih. Pada akhirnya, Zaki hanya menjadi kenangan pahit bagi Wigan.
3. Roque Santa Cruz – Manchester City
Roque Santa Cruz menjadi salah satu striker yang bersinar di awal kariernya di Liga Inggris, namun tak mampu melanjutkan performa gemilangnya. Pada 2009, Blackburn Rovers membeli Santa Cruz seharga £3,5 juta dari Bayern Munchen. Pemain asal Paraguay ini langsung menunjukkan kualitasnya dengan mencetak 19 gol di musim perdananya di Liga Inggris.
Namun, musim kedua Santa Cruz bersama Blackburn tidak secerah yang pertama. Ia hanya berhasil mencetak empat gol sepanjang musim. Meski gagal mempertahankan level performanya, Manchester City memutuskan untuk membelinya dengan harga yang jauh lebih tinggi, yakni £17,5 juta. Sayangnya, Santa Cruz gagal memenuhi ekspektasi di City, dan kariernya di Liga Inggris meredup begitu saja.
Pemain-pemain seperti Michu, Amr Zaki, dan Roque Santa Cruz menunjukkan bahwa meskipun bisa tampil luar biasa di musim pertama mereka, tidak semua pemain dapat mempertahankan performa mereka dalam jangka panjang. Fenomena one season wonder ini menunjukkan betapa sulitnya menjaga konsistensi di level tertinggi, apalagi di Liga Inggris yang kompetisinya sangat ketat. Namun, meskipun karier mereka tak berlanjut dengan gemilang, kenangan indah dari musim pertama mereka tetap menjadi bagian dari sejarah klub-klub yang pernah mereka bela.