Mediaolahraga, Bank Indonesia (BI) bertekad menerbitkan Standar Umum Valuasi Bank Indonesia Syariah (SUVBI Syariah) untuk memperkuat ekosistem keuangan syariah di Indonesia. Meski begitu, beberapa kendala, terutama masalah regulasi dan harmonisasi aturan, menghambat langkah ini.
SUVBI Syariah akan menjadi panduan standar bagi perbankan syariah dalam menilai aset dan mengelola risiko keuangan. BI yakin penerapan standar ini dapat meningkatkan transparansi serta efisiensi di sektor perbankan syariah, sekaligus memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga keuangan syariah.
Saat ini, BI masih menghadapi tantangan besar dalam perumusan SUVBI Syariah. Regulasi yang ada belum mendukung penuh penerapan standar tersebut. Banyak aturan yang mengatur perbankan konvensional belum diadaptasi untuk memenuhi kebutuhan sektor syariah. BI kini berupaya keras menyelaraskan regulasi agar SUVBI Syariah dapat diterapkan secara efektif.
BI juga harus mengatasi kurangnya koordinasi dengan lembaga terkait. Untuk menerapkan SUVBI Syariah, BI membutuhkan dukungan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Dewan Syariah Nasional (DSN-MUI). BI sekarang menjalin komunikasi intensif dengan semua pihak agar kesepakatan mengenai standar yang sesuai bisa segera tercapai.
Selain itu, BI menghadapi tantangan dalam mensosialisasikan standar ini kepada pelaku industri perbankan syariah dan masyarakat luas. Tanpa pemahaman yang baik, SUVBI Syariah berisiko menghadapi penolakan atau salah interpretasi di lapangan. BI kini merancang strategi untuk meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya standar ini.
Meski menemui kendala, BI tetap optimis melanjutkan upaya ini. BI berharap, dengan dukungan pemerintah dan kerja sama antar lembaga, SUVBI Syariah akan terwujud dan memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat keuangan syariah global.
