Mediaolahraga, Dalam sepak bola modern, pemain harus fleksibel dalam bermain di berbagai posisi. Tidak jarang seorang bek atau kiper beralih peran menjadi striker saat timnya membutuhkan gol di momen krusial. Beberapa dari mereka bahkan sukses mencuri perhatian dunia dengan peran barunya.
Harry Maguire
Manchester United membuat keputusan menarik saat Erik ten Hag menempatkan Harry Maguire di lini depan pada pertandingan Liga Europa melawan Real Sociedad pada 2022. Ten Hag memilih Maguire karena keunggulannya dalam duel udara yang bisa mengancam pertahanan lawan.
Setelah pertandingan, Ten Hag menjelaskan strateginya, “Saya menempatkan Maguire di depan karena kami butuh gol dan dia memberi kami lebih banyak peluang.” Meskipun terdengar tidak biasa, langkah ini bukan hal baru dalam sepak bola.
Steven Caulker
Steven Caulker mengalami hal serupa saat bermain untuk Liverpool sebagai pemain pinjaman dari QPR pada 2016. Saat tertinggal dalam laga melawan Arsenal, Jurgen Klopp memasukkan Caulker untuk memperkuat serangan. Keputusan ini berhasil ketika Joe Allen mencetak gol penyeimbang di akhir pertandingan yang berakhir 3-3.
Caulker mengungkapkan keterkejutannya, “Saya pikir pelatih bercanda saat menyuruh saya maju. Dengan waktu tersisa hanya beberapa menit, kami harus mencobanya dan ternyata berhasil.”
Nathaniel Phillips
Nathaniel Phillips juga mengalami peran serupa saat membela Bournemouth sebagai pemain pinjaman dari Liverpool. Dalam pertandingan melawan Blackpool, timnya tertinggal 1-0 hingga Phillips maju ke lini depan. Keputusan ini terbukti efektif ketika Bournemouth membalikkan keadaan dan menang dramatis berkat gol dari Jamal Lowe dan Siriki Dembele.
Manajer Bournemouth saat itu, Scott Parker, mengakui risiko strategi ini. “Kami banyak melakukan perubahan selama babak kedua, dan kali ini strategi kami berhasil,” ujarnya.
Gary Doherty
Bek asal Irlandia, Gary Doherty, sering bermain sebagai penyerang sepanjang kariernya. Saat membela Luton Town dan Tottenham Hotspur, ia sering dipercaya untuk mencetak gol.
Musim terbaiknya di Tottenham terjadi pada 2000-01, ketika ia mencetak enam gol dalam satu musim. Meski begitu, masa-masa Doherty sebagai striker tidak selalu berjalan mulus di tengah persaingan ketat Liga Inggris.
Jorge Campos
Jorge Campos, kiper flamboyan asal Meksiko, tidak hanya andal menjaga gawang, tetapi juga memiliki naluri menyerang yang tinggi. Ketika kalah bersaing dengan Adolfo Rios sebagai kiper utama UNAM, Campos meminta untuk bermain sebagai penyerang.
Keputusannya terbukti tepat. Campos mencetak 14 gol dalam satu musim dan bahkan mencetak gol lewat tendangan salto saat bermain untuk Atlante di penghujung kariernya.
Fenomena bek yang berubah menjadi striker dadakan selalu menarik perhatian dalam sepak bola. Baik karena keadaan darurat maupun strategi pelatih, mereka sering menciptakan momen dramatis yang dikenang penggemar. Fleksibilitas ini menunjukkan betapa dinamisnya sepak bola modern, di mana setiap pemain harus siap beradaptasi dalam situasi apa pun.