Mediaolahraga, Prinsipal tim Ferrari, Fred Vasseur, menegaskan bahwa timnya akan melakukan perbaikan besar dalam komunikasi antara pit wall dan pembalap setelah hasil mengecewakan di Grand Prix Australia, akhir pekan lalu.
Dalam balapan yang penuh tantangan tersebut, baik Lewis Hamilton maupun Charles Leclerc frustrasi akibat keputusan strategi yang kurang tepat. Balapan di Albert Park menjadi debut Lewis Hamilton bersama Ferrari setelah kepindahannya dari Mercedes.
Juara dunia tujuh kali itu berhasil finis di posisi ke-10, tetapi menghadapi kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan mobil baru serta sistem komunikasi yang berbeda dengan tim barunya. Balapan berlangsung dalam kondisi yang sulit, dengan tiga kali kehadiran Safety Car dan perubahan cuaca yang membuat strategi menjadi rumit. Hamilton sempat terlibat percakapan yang cukup tegang dengan race engineer-nya, Riccardo Adami, melalui radio tim.
Belajar dari Kesalahan
Namun, Vasseur tidak terlalu khawatir dengan hasil kurang memuaskan ini dan justru melihatnya sebagai bagian dari proses adaptasi yang akan terus membaik seiring berjalannya musim.
“Ini adalah balapan pertama. Pertama kali kami harus berkomunikasi antara pit wall dan pembalap. Tapi, kami bisa melakukan pekerjaan yang lebih baik untuk lebih saling memahami,” ujar Vasseur.
“Tentu saja, ini bukan balapan yang berjalan mulus. Strategi cukup sulit, dan kami mungkin perlu menemukan cara komunikasi yang lebih baik antara pembalap dan pit wall. Kami akan belajar dari kesalahan ini, tetapi ini bukan masalah besar,” imbuhnya.
Hamilton Butuh Waktu Beradaptasi
Sebelumnya, Hamilton sudah mengisyaratkan bahwa transisi dari Mercedes ke Ferrari mungkin akan memakan waktu lebih lama dari yang diperkirakan. Namun, Vasseur menilai kesulitan yang dihadapi Hamilton lebih disebabkan oleh faktor eksternal, seperti karakteristik sirkuit Albert Park dan perubahan cuaca yang ekstrem.
“Akhir pekan ini sangat sulit karena berbagai alasan,” kata Vasseur.
“Fakta bahwa ini bukan sirkuit permanen, perubahan dalam kelompok persaingan, serta kondisi cuaca yang tidak menentu membuatnya makin sulit. Saya rasa ini adalah salah satu akhir pekan yang paling sulit untuk dikelola.”
“Tentu saja, ini bukan kejutan besar, tapi itu juga bukan akhir pekan yang baik bagi kami. Kami harus fokus ke balapan berikutnya di China. Kami harus belajar banyak dari akhir pekan lalu karena ada kesalahan yang kami buat. Itu berarti kami perlu meningkatkan komunikasi dan memahami apa yang diharapkan Lewis dari sistem komunikasi kami. Situasi seperti ini justru menjadi pelajaran bagi kami agar bisa lebih baik di balapan berikutnya,” tegas Vasseur.
Hujan Mengacaukan Strategi Ferrari
Satu di antara keputusan yang paling merugikan Ferrari terjadi saat hujan turun di 10 lap terakhir balapan. Ketika tim-tim lain, termasuk Red Bull dan McLaren, segera mengganti ban ke intermediate, Ferrari justru memutuskan untuk tetap membiarkan Hamilton dan Leclerc di lintasan dengan ban slick.
Keputusan ini terbukti keliru karena dua lap kemudian, kedua pembalap akhirnya harus masuk pit juga, yang membuat mereka kehilangan posisi dan tertinggal akibat kehadiran Safety Car. Yang lebih membingungkan, Ferrari memberikan informasi yang berbeda kepada kedua pembalapnya.
Leclerc diberi tahu bahwa hujan deras akan datang, sementara Hamilton justru mendapat informasi sebaliknya. Akibatnya, Hamilton merasa bahwa timnya melewatkan peluang besar untuk mendapatkan hasil lebih baik.
“Itu situasi yang aneh,” ujar Vasseur.
“Karena sektor satu dan dua masih kering, tapi sektor tiga sudah basah sepenuhnya. Itu semacam pertaruhan. Red Bull dan kami bertaruh untuk tetap bertahan di lintasan dengan ban slick hingga akhir balapan.”
“Namun, Mercedes dan McLaren memilih pit lebih awal. Seharusnya keputusan terbaik adalah masuk pit pada lap yang sama dengan Max [Verstappen], dan kami melakukan kesalahan dalam pengambilan keputusan di momen itu,” jelasnya.