Mediaolahraga, Kejahatan siber semakin berkembang, dan pelaku kini menghadirkan modus baru untuk mencuri data nasabah mobile banking (m-banking). Masyarakat harus lebih waspada agar tidak menjadi korban.
Pelaku menggunakan aplikasi palsu yang menyerupai aplikasi resmi perbankan. Mereka mengiklankan aplikasi ini melalui media sosial dan pesan singkat, menawarkan berbagai keuntungan seperti cashback atau diskon belanja yang menarik. Setelah pengguna mengunduh dan memasukkan data pribadi mereka, pelaku dengan mudah mencuri informasi sensitif seperti nomor rekening dan password.
Selain itu, pelaku memanfaatkan teknik phishing dengan mengirimkan tautan palsu yang terlihat seperti situs resmi bank. Ketika nasabah mengklik tautan tersebut, mereka akan diarahkan ke halaman yang mirip dengan situs asli, dan data login mereka jatuh ke tangan penjahat.
Kepala Divisi Keamanan Informasi di Bank Nasional, Rina Sari, mengingatkan masyarakat untuk selalu memverifikasi keaslian aplikasi sebelum mengunduhnya. “Pastikan Anda mengunduh aplikasi hanya dari toko resmi seperti Google Play Store atau Apple App Store. Jangan mudah percaya pada tawaran yang terlalu bagus,” tegas Rina.
Rina juga menyarankan pengguna m-banking untuk selalu mengaktifkan fitur notifikasi transaksi dan memeriksa riwayat transaksi secara rutin. “Jika Anda menemukan transaksi yang mencurigakan, segera laporkan ke pihak bank,” tambahnya.
Sebagai langkah pencegahan, masyarakat harus menggunakan kata sandi yang kuat dan berbeda untuk setiap akun. Mereka juga harus menghindari penggunaan Wi-Fi publik saat mengakses layanan perbankan.
Dengan meningkatnya modus kejahatan ini, kewaspadaan menjadi kunci. Masyarakat harus selalu menjaga keamanan data pribadi dan tidak ragu untuk bertanya kepada pihak bank jika menemukan informasi yang mencurigakan.
