Mediaolahraga, Indonesia dan China sepakat menjalin kerja sama untuk meningkatkan keselamatan pelayaran di perairan kedua negara. Kerja sama ini bertujuan memperkuat sistem navigasi maritim dan mengurangi risiko kecelakaan laut.
Menteri Perhubungan Indonesia, Budi Karya Sumadi, dan Menteri Transportasi China, Li Xiaopeng, menandatangani nota kesepahaman (MoU) pada awal November 2024. MoU ini fokus pada pengembangan teknologi pelayaran dan pelatihan kru kapal. Selain itu, kedua negara juga akan bertukar informasi mengenai cuaca, rute pelayaran, dan sistem peringatan dini.
Budi Karya Sumadi menyatakan bahwa Indonesia, sebagai negara kepulauan, sangat bergantung pada sektor pelayaran untuk mendukung perekonomian. “Kerja sama dengan China akan memperkuat sistem keselamatan di laut dan mempercepat respons terhadap potensi bencana atau kecelakaan,” ujarnya.
Li Xiaopeng menambahkan, China berkomitmen mendukung Indonesia mengembangkan kapasitas maritimnya. “Dengan berbagi pengetahuan dan teknologi, kedua negara akan mengurangi risiko di sektor pelayaran dan meningkatkan efisiensi operasional,” kata Li.
Sebagai bagian dari kesepakatan ini, Indonesia dan China akan mengadakan berbagai program pelatihan untuk profesional di industri pelayaran, termasuk pelatihan keselamatan kapal dan pengelolaan lalu lintas laut. Kolaborasi ini diharapkan menciptakan sistem pelayaran yang lebih aman dan efisien, serta mendukung pertumbuhan ekonomi dan perdagangan internasional.
Dengan kerja sama ini, Indonesia memperkuat posisinya sebagai negara maritim terkemuka. Kedua negara berencana mengembangkan lebih banyak inisiatif bersama untuk memberi manfaat jangka panjang bagi sektor pelayaran global.