Mediaolahraga, Era baru sepak bola Indonesia dimulai dengan hadirnya Patrick Kluivert sebagai pelatih kepala. Kluivert berencana membawa permainan Timnas Indonesia ke arah yang lebih agresif, menggantikan pendekatan defensif yang diterapkan Shin Tae-yong sebelumnya.
Untuk mencapai ambisinya, Kluivert berencana menambah kekuatan di lini tengah dengan menaturalisasi Jairo Riedewald. Riedewald, yang bermain di Royal Antwerp (Liga Pro Belgia), menarik perhatian Kluivert berkat prestasinya di Premier League bersama Crystal Palace. Kluivert, yang juga alumni Ajax Amsterdam, bahkan sudah mengajak Riedewald untuk bergabung dengan Timnas Indonesia.
Namun, kehadiran Jairo Riedewald bisa memengaruhi posisi beberapa gelandang di Timnas Indonesia. Ricky Kambuaya, yang lebih sering duduk di bangku cadangan selama Kualifikasi Piala Dunia 2026, berisiko tersingkir. Persaingan ketat di lini tengah membuat posisi Kambuaya semakin terancam.
Selain Kambuaya, Thom Haye, Ivar Jenner, dan Nathan Tjoe A-On juga bisa kehilangan tempat. Kluivert membutuhkan gelandang yang memiliki fisik kuat untuk mendukung permainan ofensifnya. Sebagai mantan pemain menyerang, Kluivert ingin Timnas Indonesia tampil lebih ofensif dan memiliki daya dobrak yang lebih besar.
Thom Haye, meski bermain di Eredivisie bersama Almere City, memiliki sedikit kekurangan dalam stamina, yang bisa menjadi alasan dia tersingkir dari tim utama. Kluivert membutuhkan gelandang yang tidak hanya kuat bertahan, tetapi juga bisa mendukung serangan dengan maksimal.
Dengan target lolos ke Piala Dunia 2026, Kluivert harus meningkatkan produktivitas lini depan Timnas Indonesia. Kehadiran Riedewald akan memberikan dimensi baru, namun pemain seperti Kambuaya dan Haye harus bersiap menghadapi persaingan ketat di lini tengah.
Era baru Timnas Indonesia ini menawarkan tantangan besar. Jika Kluivert dapat mengelola skuad dengan baik, Timnas Indonesia berpotensi meraih kesuksesan lebih besar.