Kim Jong-Un Larang Siaran Tottenham dan 2 Klub Liga Inggris di Korea Utara

Kim Jong-Un
Kim Jong-Un

Mediaolahraga, Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-Un, melarang penayangan pertandingan dari tiga klub Premier League di negaranya. Laporan dari berbagai sumber menyebutkan bahwa kebijakan ini merupakan langkah terbaru pemerintah untuk mengontrol informasi dan membatasi eksposur warga terhadap pengaruh asing, terutama yang berkaitan dengan Korea Selatan.

Alasan Pelarangan: Sentimen Politik dan Pemain Korea Selatan

Proyek 38 North yang berbasis di Washington dan dilansir oleh The Mirror melaporkan bahwa klub yang terkena dampak larangan ini adalah Tottenham Hotspur, Wolverhampton Wanderers (Wolves), dan Brentford. Alasan utama di balik keputusan ini adalah kehadiran pemain asal Korea Selatan di masing-masing tim.

Ketegangan politik yang berkelanjutan antara Korea Utara dan Korea Selatan menjadi pemicu utama larangan ini. Pemerintah Korea Utara tidak ingin memberikan eksposur kepada pemain dari negara tetangga mereka, yang dianggap sebagai saingan ideologis dan politik.

Pemain Kunci yang Terdampak

Beberapa pemain Korea Selatan yang menjadi alasan pelarangan tersebut adalah:

  • Son Heung-min (Tottenham Hotspur): Kapten Timnas Korea Selatan dan salah satu pemain Asia terbaik dalam sejarah Premier League. Kehadirannya di Tottenham Hotspur telah menarik perhatian luas, namun kini mereka tidak lagi mengizinkan siarannya di Korea Utara.
  • Hwang Hee-chan (Wolverhampton Wanderers): Striker yang mengalami peningkatan performa signifikan dalam musim 2023/2024.
  • Kim Ji-soo (Brentford): Bek berusia 20 tahun yang baru saja melakukan debutnya di Premier League.

Pelanggaran Hak Siar dan Praktik Penyiaran yang Tidak Biasa

Laporan tersebut juga mengungkapkan bahwa Korea Utara tidak memiliki hak siar resmi untuk menayangkan pertandingan Premier League dan telah melanggar hukum hak cipta. Selain itu, terdapat beberapa praktik penyiaran yang kontroversial:

  • Penundaan Siaran: Mereka menunda penayangan pertandingan Premier League hingga empat bulan, dengan musim baru mulai disiarkan pada bulan Januari.
  • Pemangkasan Durasi: Mereka memangkas durasi pertandingan dari 90 menit menjadi 60 menit sebelum menayangkannya di saluran KCTV, tepat sebelum siaran berita pukul 5 sore.

Sepak Bola sebagai Hiburan Populer di Korea Utara

Meskipun ada pembatasan, sepak bola tetap menjadi salah satu olahraga internasional utama yang mereka siarkan di Korea Utara. Keputusan Kim Jong-Un untuk melarang siaran tiga klub Premier League ini mencerminkan upaya berkelanjutan pemerintah Korea Utara untuk mengontrol informasi, membatasi pengaruh asing, dan mempertahankan kendali ketat atas kehidupan warganya. Langkah ini juga menggarisbawahi dampak politik dari olahraga dan bagaimana bahkan sepak bola dapat menjadi medan pertempuran dalam geopolitik.

[jetpack-related-posts]