Mediaolahraga, Anthony Gobert, pembalap berbakat yang pernah bersinar di dunia balap motor internasional, mengukir prestasi gemilang sebelum akhirnya terperosok ke jurang kehancuran akibat kecanduan narkoba dan alkohol. Dikenal dengan julukan “The Go Show”, Gobert sempat menjadi idola di Kejuaraan Dunia Superbike, namun kebiasaan buruknya merusak karier cemerlang yang seharusnya bisa lebih bersinar.
Karier Cemerlang di Dunia Balap
Gobert memulai karier balapnya di Kejuaraan Dunia Superbike pada 1994 dan segera mencuri perhatian dengan bakat luar biasanya. Dari tahun 1994 hingga 2000, ia meraih 16 podium dan 8 kemenangan. Puncak prestasinya datang pada musim 1995, di mana ia finis di posisi keempat klasemen akhir, hanya kalah dari tiga pembalap legendaris: Carl Fogarty, Troy Corser, dan Aaron Slight.
Karena performanya yang luar biasa, Gobert mendapat kesempatan tampil di kelas 500cc, yang kelak berkembang menjadi ajang MotoGP. Ia berkompetisi dalam 13 balapan, dengan hasil terbaik finis ketujuh di MotoGP Austria 1997. Meski bakatnya diakui, Gobert tidak mampu menjaga kariernya dari kehancuran akibat kecanduan alkohol dan narkoba.
Kehancuran Karier akibat Narkoba
Pada tahun 1997, Gobert bergabung dengan tim Suzuki di kelas 500cc. Namun, kariernya jatuh setelah tes narkoba yang dijalaninya menunjukkan hasil positif, yang menyebabkan tim memecatnya. Kejadian ini menjadi titik balik yang merusak kariernya.
Meski begitu, Gobert tidak segera berubah. Pada 2004, ia terjebak lagi dalam kecanduan alkohol dan obat-obatan saat mengikuti Kejuaraan Balap Motor di Amerika Serikat. Pada 2006, Gobert mengungkapkan kecanduannya terhadap heroin, yang semakin memperburuk hidupnya.
Meninggal Dunia dalam Keadaan Memprihatinkan
Setelah bertahun-tahun berjuang dengan kecanduan dan masalah pribadi lainnya, Anthony Gobert meninggal dunia pada 17 Januari 2024, di Gold Coast, Queensland, pada usia 48 tahun. Penyebab kematiannya tetap dirahasiakan.
Kehilangan Gobert meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan penggemarnya. Saudara laki-lakinya, Aaron, mengenang saat terakhir bertemu dengan Gobert. “Terakhir kali saya melihatnya, dia berada di sel penjara dan mendengar kabar kematian ayah kami. Dia sangat ingin datang ke pemakaman,” kenangnya. “Saya tidak tahu harus berkata apa kepada penggemarnya. Saya ingin mengubah keadaan, tidak membiarkan dia dalam ketidakpastian dan kesendirian.”
Kisah hidup Anthony Gobert mengingatkan kita bahwa narkoba dan alkohol dapat menghancurkan karier yang seharusnya penuh potensi. Kejatuhannya menunjukkan betapa cepat hidup bisa berubah karena keputusan-keputusan buruk yang diambil dalam masa-masa sulit.