Kisah Gianluigi Buffon Tolak Barcelona dan Messi Setelah Terima ‘Pertanda’ di Jalan Tol

Gianluigi Buffon
Gianluigi Buffon

Mediaolahraga, Gianluigi Buffon ikon sepak bola Italia, pernah menolak kesempatan emas bermain bersama Lionel Messi di Barcelona. Keputusan itu lahir dari momen emosional yang terjadi di jalan tol, di mana ia merasakan nostalgia mendalam yang mengubah arah hidupnya.

Pada 2021, setelah meninggalkan Juventus, Buffon menarik perhatian klub-klub besar Eropa. Salah satu tawaran datang dari Barcelona, yang membutuhkan penjaga gawang berpengalaman untuk mendampingi Marc-Andre ter Stegen.

Bagi Buffon, bermain bersama Messi adalah peluang istimewa, terutama setelah sebelumnya berbagi lapangan dengan Cristiano Ronaldo di Juventus. Namun, keputusan besar ini berubah karena momen tak terduga di perjalanan.

Lagu dan Jalan Tol yang Mengubah Takdir

Dalam wawancara dengan Corriere della Sera, Buffon menceritakan bagaimana sebuah lagu membawanya pada keputusan penting. Saat mengemudi, ia mendengar lagu “Bella” dari Jovanotti di radio, lagu yang sudah bertahun-tahun tidak ia dengar.

“Saya menerima tawaran Barcelona sebagai kiper kedua. Bermain dengan Messi adalah gagasan yang menarik. Tapi saat mengemudi, saya mendengar lagu Bella, dan itu membawa saya ke masa lalu,” ujar Buffon.

Di waktu bersamaan, ia melihat papan jalan menuju Parma, kota tempat ia memulai karier profesionalnya. Bagi Buffon, itu adalah tanda takdir yang tidak bisa diabaikan.

“Saya melihat tanda Parma di jalan tol. Itu seperti pesan dari semesta. Akhirnya, saya memilih untuk kembali ke tempat semuanya dimulai,” tambahnya.

Penutupan Karier di Parma

Buffon memutuskan kembali ke Parma pada 2021, 20 tahun setelah ia meninggalkan klub tersebut untuk bergabung dengan Juventus. Selama periode keduanya, Buffon mencatatkan sejarah sebagai kiper pria pertama yang mencapai 500 clean sheet dalam sepak bola profesional.

Meskipun sempat memperpanjang kontrak hingga 2024, Buffon akhirnya gantung sepatu pada 2 Agustus 2023, di usia 45 tahun. Kembali ke Parma menjadi simbol perjalanan penuh makna, menutup karier gemilangnya di klub yang membesarkan namanya.

Buffon membuktikan bahwa sepak bola bukan hanya soal gelar, tetapi juga perjalanan hati dan nostalgia yang menjadi bagian dari warisan seorang legenda.

Pos terkait