Mediaolahraga, Max Verstappen menegaskan bahwa ia tidak pernah benar-benar mempertimbangkan untuk pindah ke Mercedes AMG Petronas, meskipun rumor mengenai kepindahannya sempat mencuat sepanjang musim Formula 1 2024. Pembalap Belanda ini menyatakan kesetiaannya kepada Oracle Red Bull Racing usai memastikan gelar juara dunia di Las Vegas, Amerika Serikat, Minggu (24/11/2024).
Rumor Kepindahan ke Mercedes
Isu mengenai ketertarikan Mercedes muncul ketika Team Principal Mercedes, Toto Wolff, dilaporkan ingin Verstappen menggantikan Lewis Hamilton, yang akan pindah ke Scuderia Ferrari pada 2025. Namun, Verstappen tetap bertahan di Red Bull, meski kontraknya baru akan habis pada 2028.
Musim 2024 menjadi tahun yang penuh tantangan bagi Verstappen. Ia mencatatkan tujuh kemenangan dalam sepuluh seri pertama, tetapi gagal menang dalam sepuluh seri berikutnya sebelum kembali berjaya di Austin. Situasi ini sempat memicu spekulasi tentang hubungan yang renggang antara Verstappen dan Red Bull.
Loyalitas yang Tak Goyah
Dalam wawancaranya dengan Planet F1, Verstappen mengakui bahwa ia sering merenungkan masa depannya, namun tidak pernah goyah dalam kesetiaannya.
“Setiap tahun, pasti ada pikiran melintas: berapa lama saya akan terus balapan? Di mana saya akan melakukannya? Tetapi, saya tidak pernah benar-benar berpikir untuk meninggalkan Red Bull. Mereka adalah tim yang selalu saya percayai,” kata Verstappen.
Ia juga mengapresiasi upaya tim untuk mengatasi kendala teknis yang dihadapi musim ini, sebuah bukti bahwa mereka tetap berkomitmen pada performa maksimal.
Bersama di Masa Sulit
Verstappen menekankan pentingnya menghadapi tantangan bersama-sama, mengingat kontribusi besar Red Bull terhadap kariernya sejak awal.
“Mereka membawa saya ke F1 pada usia 17 tahun. Kami telah melalui berbagai momen emosional, baik manis maupun pahit. Jadi, ketika masa sulit datang, saya merasa penting untuk tetap bersama mereka dan mengatasinya bersama,” tutupnya.
Konsistensi Menuju Masa Depan
Dengan gelar juara dunia keempatnya di tangan, Verstappen kini fokus menghadapi musim mendatang. Kesetiaannya kepada Red Bull membuktikan bahwa ia lebih memilih stabilitas dan kerja sama jangka panjang daripada mengejar peluang lain di tim rival.
