Mediaolahraga, Pada bulan September 2024, penjualan mobil di Israel mengalami penurunan tajam akibat konflik yang berkepanjangan di wilayah tersebut. Situasi keamanan yang tidak stabil dan ketidakpastian ekonomi membuat konsumen ragu untuk melakukan pembelian besar, termasuk kendaraan baru.
Menurut laporan yang dirilis oleh Asosiasi Dealer Mobil Israel, penjualan mobil baru turun hampir 45% dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu. Data menunjukkan hanya sekitar 8.000 unit mobil yang terjual pada bulan September, angka terendah dalam lima tahun terakhir.
Perang yang berkecamuk juga berdampak pada industri otomotif secara keseluruhan. Pabrik-pabrik mobil mengalami gangguan dalam produksi dan distribusi akibat serangan dan ketidakamanan. Hal ini menyebabkan kekurangan stok kendaraan di pasar, yang semakin memperburuk situasi.
Konsumen yang sebelumnya berencana untuk membeli mobil kini memilih untuk menunda keputusan tersebut. Banyak yang lebih memilih untuk tetap di rumah dan menghindari perjalanan yang tidak perlu. Ini menciptakan dampak domino pada berbagai sektor, termasuk layanan perawatan dan suku cadang mobil.
Meskipun ada beberapa program insentif dari pemerintah untuk mendorong pembelian kendaraan, upaya tersebut tampaknya belum cukup untuk menarik minat konsumen. Para analis memperkirakan bahwa pasar otomotif Israel akan terus tertekan selama konflik berlangsung, dengan pemulihan yang mungkin memerlukan waktu yang lama.
Dengan situasi yang terus berkembang, para pelaku industri berharap untuk segera menemukan solusi damai yang dapat mengembalikan stabilitas dan kepercayaan konsumen. Sementara itu, para dealer mobil harus menghadapi tantangan besar untuk bertahan dalam kondisi yang sangat sulit ini.
