Mediaolahraga, Thiago Motta dan Massimiliano Allegri menunjukkan pendekatan berbeda di Juventus, dengan perbandingan yang kian mencuat di tengah hasil kurang konsisten musim ini. Meskipun Motta membawa Juventus menjadi satu-satunya tim tak terkalahkan di Serie A musim ini, hasil sembilan imbang dari 15 pertandingan membuat Si Nyonya Tua tertahan di posisi kelima, empat poin di luar zona Liga Champions.
Musim lalu, Juventus di bawah Allegri meraih 36 poin dalam 15 pertandingan. Namun, di tangan Motta, koleksi poin hanya mencapai 27 dalam periode yang sama. Tidak hanya soal angka, perbedaan besar juga terlihat dari investasi yang dilakukan klub.
Investasi Transfer yang Kontras
Juventus menggelontorkan dana hampir 200 juta euro untuk memperkuat skuad di bawah Thiago Motta, termasuk belanja besar-besaran di musim panas. Sebaliknya, Allegri pada musim panas 2023 hanya memiliki anggaran sekitar 84 juta euro. Rekrutan utama Allegri saat itu adalah Timothy Weah dengan harga 11 juta euro, sedangkan selebihnya digunakan untuk mempermanenkan Locatelli dan Moise Kean.
Meskipun memiliki amunisi baru, Juventus di bawah Motta belum menunjukkan konsistensi. Hasil imbang melawan tim-tim seperti Empoli, Cagliari, dan Parma menjadi bukti bahwa performa belum sejalan dengan investasi besar tersebut.
Tekanan dari Penggemar dan Media
Penampilan Juventus musim ini memicu ketaksabaran penggemar, seperti terlihat saat mereka hanya mampu bermain imbang 2-2 melawan Bologna di Stadion Allianz. Tekanan juga datang dari media Italia yang mulai membandingkan Motta dengan Allegri.
Musim lalu, Allegri mampu menjaga Juventus di zona Liga Champions meskipun tanpa kompetisi Eropa dan keterbatasan dana. Sebaliknya, Motta menghadapi persaingan yang lebih ketat, di tengah cedera pemain dan tekanan untuk segera meraih hasil positif.
Jadwal Krusial Menanti
Juventus dijadwalkan menghadapi Venezia dan Monza sebelum laga penting melawan Fiorentina pada 29 Desember. Motta harus memastikan timnya tidak kehilangan poin agar tetap bersaing di papan atas dan menghindari kritik yang lebih tajam.
Meskipun perbandingan ini terasa tidak adil, mengingat Motta baru memulai masa baktinya, ekspektasi tinggi tetap melekat. Juventus harus segera menemukan performa terbaik untuk membuktikan bahwa investasi besar mereka dapat membawa hasil sesuai harapan.