Petani Durian di Pekalongan Makin Berkembang Berkat Pemberdayaan BRI

Petani Durian
Petani Durian

Mediaolahraga, Para petani durian di Pekalongan merasakan dampak positif dari program pemberdayaan yang digagas oleh PT Bank Rakyat Indonesia (BRI). Program ini tidak hanya meningkatkan produktivitas perkebunan, tetapi juga membantu para petani mengakses pasar yang lebih luas dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka.

Pekalongan dikenal sebagai salah satu daerah penghasil durian berkualitas di Jawa Tengah. Namun, selama ini petani sering menghadapi kendala seperti akses modal yang terbatas, kurangnya teknologi, dan kesulitan dalam memasarkan produk. Untuk mengatasi tantangan tersebut, BRI meluncurkan program pemberdayaan yang berfokus pada akses pembiayaan mikro dan pelatihan kewirausahaan.

Akses Modal untuk Pertanian Berkelanjutan

Melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR), BRI mempermudah petani dalam mendapatkan modal untuk memperluas lahan dan meningkatkan kualitas tanaman. Seorang petani dari Kecamatan Kajen, Joko Santoso, mengungkapkan bahwa bantuan modal ini sangat membantu dalam pengadaan pupuk dan perawatan pohon durian agar hasil panen lebih maksimal.

“Sebelumnya kami hanya bisa menanam dengan cara seadanya. Sekarang, dengan bantuan modal dan pelatihan, produksi meningkat hingga 30 persen,” kata Joko.

BRI juga menyediakan fasilitas digital untuk membantu para petani mengelola keuangan dan pemasaran secara lebih efisien. Melalui aplikasi BRImo dan marketplace digital, petani bisa langsung menjual produk mereka ke konsumen tanpa perantara.

Pelatihan Kewirausahaan dan Inovasi Produk

Selain akses permodalan, BRI juga mengadakan pelatihan rutin tentang teknik bertani yang modern serta pengolahan produk turunan durian. Pelatihan ini meliputi cara membuat produk seperti es krim durian, dodol, dan keripik durian, sehingga petani dapat memperluas lini bisnis mereka.

Salah satu petani lainnya, Siti Nurhasanah, merasa optimis dengan adanya program pemberdayaan ini. Ia kini mampu mengembangkan bisnis sampingan dengan memproduksi es krim durian, yang dijual secara daring melalui media sosial dan platform e-commerce.

“Kami tidak hanya bergantung pada musim panen. Dengan inovasi produk ini, kami bisa tetap mendapatkan penghasilan sepanjang tahun,” ujar Siti.

Dampak Sosial dan Ekonomi

Program pemberdayaan BRI ini memberikan dampak sosial yang signifikan. Tidak hanya meningkatkan pendapatan individu, program ini juga menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar. Beberapa petani bahkan berhasil membentuk kelompok tani dan koperasi untuk memperkuat posisi tawar mereka di pasar.

BRI melalui perwakilannya di Pekalongan menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus mendampingi para petani agar mereka dapat berkembang secara mandiri. Kepala Cabang BRI Pekalongan, Arif Rahman, menegaskan bahwa program ini adalah bagian dari misi perusahaan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

“Kami berharap, melalui pemberdayaan ini, Pekalongan bisa menjadi salah satu sentra durian unggulan di Indonesia dan para petani bisa menikmati hasil yang lebih sejahtera,” ujar Arif.

Masa Depan yang Lebih Cerah

Dengan adanya dukungan dari BRI, para petani durian di Pekalongan semakin optimis dalam menghadapi masa depan. Kolaborasi antara lembaga keuangan dan petani terbukti menjadi kunci penting dalam menciptakan ekosistem pertanian yang berkelanjutan dan produktif.

Program pemberdayaan ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain di Indonesia dalam mengembangkan potensi lokal sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.

Pos terkait