Mediaolahraga, PSSI menjelaskan alasan batalnya Mees Hilgers, bek keturunan Indonesia-Belanda, bergabung dengan Tim Nasional Indonesia. PSSI menegaskan bahwa mereka memutuskan hal ini demi menghormati hak klub yang menaungi Hilgers.
Mees Hilgers, bek berusia 22 tahun yang bermain untuk Twente di Liga Belanda, sebenarnya sudah direncanakan untuk memperkuat Timnas Indonesia. Kehadirannya sangat dinanti oleh para pendukung Garuda karena performanya yang gemilang di Eropa. Namun, PSSI harus membatalkan rencana ini akibat kendala administratif dan kesepakatan dengan klub.
Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri, menegaskan bahwa PSSI mengutamakan sikap menghargai keputusan klub. “Kami menyadari bahwa klub juga memiliki jadwal padat, dan kami harus menghormati perjanjian yang sudah ada,” ujar Indra.
Indra menambahkan bahwa meskipun PSSI berupaya mendatangkan Hilgers, mereka tetap menghormati hak klub dalam memprioritaskan pemainnya. “Kami ingin Mees Hilgers memperkuat Indonesia, tetapi kami menghormati klubnya sebagai pemberi kerja utama. Kami menunggu waktu yang tepat agar kontribusinya maksimal bagi Timnas,” tegasnya.
PSSI juga mengakui bahwa mengundang pemain keturunan untuk Timnas Indonesia tidaklah mudah. Selain kendala administratif dan perjanjian dengan klub, PSSI juga mempertimbangkan kesiapan pemain untuk beradaptasi di kompetisi domestik. Meski demikian, PSSI terus mencari solusi agar pemain-pemain keturunan, termasuk Hilgers, dapat berkontribusi bagi Timnas di masa depan.
Para pendukung Timnas tetap berharap Mees Hilgers suatu hari nanti bisa memperkuat lini pertahanan Indonesia. Sembari menunggu, PSSI berjanji akan terus berusaha mendatangkan pemain-pemain terbaik berdarah Indonesia untuk memperkuat Garuda di panggung internasional.
Dengan penjelasan ini, PSSI berharap para suporter dapat memahami situasi ini dan terus mendukung langkah federasi dalam memperkuat skuad Garuda.
