Mediaolahraga, Claudio Ranieri, pelatih AS Roma, meluapkan kemarahannya setelah pertandingan leg pertama play-off Liga Europa melawan FC Porto berakhir imbang 1-1 pada Jumat dini hari WIB (14/2/2025). Pertandingan di Estádio do Dragao, Portugal, menarik perhatian karena keputusan wasit yang kontroversial. Ranieri menganggap keputusan tersebut merugikan timnya dan menyampaikan kekecewaannya secara terbuka.
Keputusan Kontroversial: Kartu Merah Cristante
Ranieri merasa marah dengan kartu merah yang diberikan kepada Bryan Cristante. Ia menilai keputusan itu tidak adil dan mempengaruhi jalannya pertandingan. “Kartu merah itu sangat tidak pantas dan mempengaruhi jalannya pertandingan,” ujar Ranieri dengan nada kesal.
Gol Penyeimbang Porto yang Kontroversial
Ranieri juga menyoroti gol penyama kedudukan Porto yang terjadi saat AS Roma mengajukan pergantian pemain. Ia merasa wasit seharusnya menghentikan permainan, tetapi wasit mengabaikannya. Keputusan tersebut memberi kesempatan bagi Porto untuk mencetak gol. “Kami meminta pergantian pemain, asisten wasit tahu ada pergantian, tetapi wasit mengabaikannya. Ini sangat mengecewakan,” kata Ranieri.
Rekam Jejak Wasit Tobias Stieler
Ranieri mengkritik kepemimpinan wasit Tobias Stieler, yang ia anggap memiliki rekam jejak buruk dalam memimpin pertandingan, terutama saat melibatkan tim tamu. “Dalam 22 pertandingan yang dipimpin Stieler, tim tamu hanya meraih sembilan hasil imbang, sementara sisanya dimenangkan oleh tuan rumah,” ungkap Ranieri. Hal ini semakin memperburuk ketidakpuasan Ranieri terhadap keputusan-keputusan wasit yang ia anggap bias terhadap tim tamu.
Insiden Lain yang Memicu Kemarahan Ranieri
Selain kartu merah Cristante dan gol penyeimbang, Ranieri juga mengkritik beberapa keputusan lain yang merugikan Roma. Salah satunya adalah pemberian kartu kuning kepada Manu Kone atas tekel yang dianggapnya bersih. Ranieri merasa keputusan-keputusan tersebut tidak konsisten dan merugikan timnya. Ia juga menyesalkan pengabaian permintaan peninjauan VAR, yang seharusnya memberikan keputusan lebih adil.
Reaksi Emosional Ranieri di Lapangan
Reaksi Ranieri pasca-pertandingan sangat mencolok. Setelah peluit akhir dibunyikan, ia berlari ke tengah lapangan untuk mencegah para pemainnya berkonfrontasi dengan wasit. Ia menunjukkan emosinya saat menjelaskan perasaannya. “Kami meminta pergantian pemain, asisten wasit tahu ada pergantian, tetapi wasit mengabaikannya. Ini sangat mengecewakan,” kata Ranieri.
Kritik terhadap Penunjukan Wasit oleh UEFA
Ranieri tidak hanya mengkritik keputusan wasit di lapangan, tetapi juga penunjukan wasit oleh pihak UEFA. Ia mengarahkan kecamannya kepada Roberto Rosetti, kepala wasit UEFA, yang menurutnya menunjuk wasit yang tidak tepat untuk pertandingan dengan tensi tinggi ini.
“Saya tidak mengerti mengapa Mr. Rosetti, yang dikenal sebagai orang yang jujur dan berintegritas, menunjuk wasit seperti Stieler untuk pertandingan ini,” keluh Ranieri.
Ia juga mengkritik cara Stieler memimpin pertandingan, dengan menyatakan bahwa wasit tersebut lebih sering memberi kartu kepada pemain tertentu, seakan menunggu sebuah insiden di area penalti untuk memberikan keuntungan kepada Porto.
Tantangan Leg Kedua di Stadio Olimpico
Meskipun AS Roma masih memiliki peluang untuk membalikkan keadaan pada leg kedua yang akan digelar di Stadio Olimpico pada Jumat (21/2/2025), keputusan wasit dalam pertandingan ini telah menimbulkan banyak pertanyaan dan kekhawatiran bagi tim dan pendukung mereka. Ranieri berharap leg kedua akan lebih adil dan tidak ada keputusan yang merugikan timnya lagi.