Rekan Pelatih Tottenham Jadi Juru Taktik Malaysia, Pengamat: Dia Harus Bangun Karakter dan Ciri Khas Sepak Bola Harimau Malaya

Malaysia
Malaysia

Mediaolahraga, Federasi Sepakbola Malaysia (FAM) telah resmi menunjuk Peter Cklamovski sebagai pelatih baru Timnas Malaysia. Cklamovski menggantikan Pau Marti Vicente, yang dinilai gagal membawa Harimau Malaya tampil maksimal di Piala AFF 2024. Pelatih asal Australia berusia 46 tahun ini dikenal memiliki rekam jejak yang mengesankan. Sebelumnya, Cklamovski bekerja sebagai asisten pelatih Ange Postecoglou di timnas Australia, dan keduanya berhasil meraih gelar juara Piala Asia 2015. Mereka juga sukses besar di J-League bersama Yokohama F Marinos, yang memenangkan gelar juara pada musim 2018/2019. Pengalaman Cklamovski melatih di klub-klub Jepang seperti Shimizu S-Pulse, Montegio Yamagata, dan FC Tokyo semakin memperkuat reputasinya.

Sekarang, Cklamovski siap menghadapi tantangan baru dengan melatih Timnas Malaysia. Ia mendapat tugas berat untuk membawa Harimau Malaya lolos ke Piala Asia 2027 dan menembus 100 besar peringkat dunia FIFA.

Bacaan Lainnya

Pengamat sepak bola Malaysia, Raja Isa Raja Akram Syah, percaya bahwa Cklamovski membawa pengalaman berharga dari Postecoglou dan kompetisi sepak bola terbaik seperti J-League. “Peter Cklamovski sudah mendapatkan ilmu dari pelatih hebat, Ange Postecoglou. Dia juga memiliki pengalaman melatih di J-League, salah satu kompetisi terbaik di Asia. Kita patut menunggu pengaruhnya di Timnas Malaysia,” ujarnya.

Lanjutkan Tugas Pau Marti

Raja Isa juga mengungkapkan bahwa Cklamovski kemungkinan besar akan menggunakan sebagian besar materi pemain yang sudah ada di bawah asuhan Pau Marti. Meskipun mungkin ada sedikit perubahan dalam skuad, peran Cklamovski dalam membawa perubahan signifikan akan terlihat jelas.

“Jika ada pemain baru, jumlahnya tidak banyak. Di situlah peran Cklamovski akan terlihat,” tambahnya.

Raja Isa mencatat bahwa meskipun sudah banyak pelatih yang menangani Timnas Malaysia, belum ada perkembangan yang signifikan dalam hal prestasi internasional. Ia menjelaskan bahwa setiap pelatih datang dengan metode dan gaya permainan baru, yang mengharuskan pemain beradaptasi. Pau Marti, misalnya, mengusung filosofi permainan Spanyol yang menekankan penguasaan bola, namun kelemahan tim terletak pada transisi bertahan.

Butuh Waktu Panjang untuk Membangun Karakter

Raja Isa menekankan bahwa Malaysia membutuhkan pelatih yang mampu membangun karakter dan ciri khas sepak bola nasional. “DNA Spanyol yang dibawa Pau Marti bagus, tetapi yang dibutuhkan pelatih adalah seseorang yang bisa membangun karakter dan ciri khas sepak bola Malaysia,” ujar Raja Isa.

Ia berbagi pengalaman saat melatih PSM Makassar pada 2008/2009, di mana ia berdiskusi dengan pemain asal Togo, almarhum Ali Khaddafi, mengenai kunci keberhasilan Timnas Togo lolos ke Piala Dunia 2006. Meskipun Togo adalah negara kecil dengan jumlah penduduk terbatas, mereka berhasil mencatatkan prestasi besar.

“Ali Khaddafi mengatakan bahwa fondasi utama adalah membentuk pemain dengan karakter kuat yang mencerminkan ciri khas sepak bola Togo. Jika karakter itu sudah dimiliki, pemain siap menghadapi tim manapun. Untuk membangun karakter khas itu, dibutuhkan waktu panjang,” kata Raja Isa.

Pos terkait