Mediaolahraga, Roy Keane, legenda sepak bola yang dikenal dengan gaya permainan keras dan pandangan tegas, pernah mengalami momen langka dalam kariernya. Dalam wawancara di saluran YouTube The Overlap bersama Gary Neville pada 2021, Keane mengungkapkan pengalaman satu-satunya meminta bertukar jersey. Namun, permintaan tersebut berakhir dengan penolakan.
Keane mengisahkan peristiwa itu terjadi ketika Republik Irlandia menghadapi Jerman dalam pertandingan persahabatan sebelum Piala Dunia 1994. Setelah timnya meraih kemenangan, Keane mendekati Matthias Sammer, pemain andalan Jerman, untuk bertukar kaos. Sayangnya, Sammer menolak permintaan itu meski dengan sikap sopan.
“Saya hanya ingin bersikap sopan,” ujar Keane. “Saya mendekati Sammer dan bertanya, ‘What’s the sweeper, Sammer?’ Dia menolak, dan saat itu juga saya merasa, ‘Sial, saya seharusnya tidak meminta itu.’”
Batal Bertukar Jersey dengan Zidane
Keane juga menceritakan kekagumannya terhadap Zinedine Zidane, yang ia anggap sebagai lawan terberat selama kariernya. Dalam pertandingan antara Manchester United dan Real Madrid, Keane sempat memiliki peluang bertukar kaos dengan Zidane. Namun, ia memilih untuk tidak melakukannya.
“Kami berjalan bersama di lorong setelah pertandingan. Saya melihatnya, dan dia juga melihat saya. Saya sempat berpikir dia akan meminta kaos saya, tetapi tidak. Kami hanya saling pandang,” cerita Keane. “Saya senang kami tidak melakukannya.”
Pandangan Keane terhadap Tradisi Bertukar Jersey
Keane terus mengkritik budaya sepak bola modern, termasuk tradisi bertukar kaos yang ia anggap kehilangan nilai esensial. Baginya, momen bersama Sammer cukup untuk menyadari bahwa bertukar jersey bukanlah sesuatu yang ingin ia lakukan lagi.
“Saya menyesal pernah meminta kaos Sammer. Setelah itu, saya memutuskan untuk tidak mengulanginya,” tegas Keane.
Pengalaman ini menunjukkan bagaimana Keane tetap setia pada prinsip dan nilai kompetitifnya. Bahkan dalam hal kecil seperti bertukar kaos, Keane tetap menjadi sosok yang autentik dan penuh integritas.