Mediaolahraga, Ruud Van Nistelrooy mengaku kaget melihat banyaknya tawaran yang datang setelah ia melatih Manchester United (MU) sebagai manajer sementara. Kini, pelatih asal Belanda itu fokus membantu Leicester City bertahan di Premier League.
Pengalaman Singkat di MU
Van Nistelrooy memimpin MU dalam empat pertandingan setelah klub memecat Erik ten Hag pada akhir Oktober. Dua dari laga tersebut mempertemukannya dengan Leicester. Namun, tugasnya berakhir saat MU menunjuk Ruben Amorim sebagai manajer tetap bulan lalu.
Dalam konferensi pers pertamanya sebagai manajer Leicester, Van Nistelrooy mengungkapkan dampak besar dari tugas singkatnya di Old Trafford terhadap kariernya.
“Saya terkejut dengan banyaknya tawaran dan minat yang muncul setelah empat pertandingan itu,” ujarnya. “Saya pernah melatih PSV Eindhoven selama satu musim penuh dan memenangkan trofi, tapi responsnya tidak sebesar ini.”
Ia juga menambahkan bahwa pengalaman berbicara dengan banyak klub membantunya menentukan langkah berikutnya. “Saya senang memilih Leicester sebagai tempat melanjutkan karier,” katanya.
Tantangan Baru di Leicester
Van Nistelrooy kini menghadapi misi berat untuk membawa Leicester keluar dari ancaman degradasi. Leicester hanya unggul satu poin dari zona merah setelah 13 pertandingan. Ia akan menjalani debutnya melawan West Ham pada Rabu dini hari (3/12/2024).
“Tugas kami jelas, yaitu mempertahankan posisi di Premier League,” tegasnya. “Kami sudah mulai mengubah gaya bermain dan sesi latihan untuk menciptakan tim yang lebih solid dan kompetitif.”
Refleksi atas Pengalaman
Van Nistelrooy mengaku menikmati semua pengalaman melatih, termasuk saat memimpin MU. “Saya senang bisa memimpin tim, berinteraksi dengan para pemain, dan membantu klub melewati masa sulit,” ungkapnya.
Kini, ia berharap bisa membawa Leicester ke jalur yang lebih baik. “Kami akan bekerja keras untuk memastikan klub ini tetap di Premier League,” tutupnya.