Mediaolahraga, Sporting Lisbon memecat Joao Pereira sebagai pelatih utama setelah hanya delapan pertandingan. Keputusan ini diambil setelah hasil buruk, termasuk hasil imbang tanpa gol melawan Gil Vicente pada Senin (23/12/2024).
Kondisi ini menunjukkan kemunduran bagi pasukan Sportinguistas Leoes yang sebelumnya menduduki puncak klasemen Liga Portugal sebelum Ruben Amorim meninggalkan klub untuk bergabung dengan Manchester United (MU). Amorim membawa Sporting Lisbon ke posisi teratas Primeira Liga dengan rekor tak terkalahkan dan memilih menggantikan Erik Ten Hag di MU. Kepergiannya, bersama staf pelatihnya, membuat Sporting Lisbon dalam kesulitan.
Sebagai pengganti, Sporting Lisbon mengangkat Joao Pereira, mantan pemain Timnas Portugal dan pelatih tim B Sporting. Namun, di bawah kepemimpinan Pereira, tim hanya meraih tiga kemenangan dalam delapan pertandingan dan tergeser ke posisi kedua, tertinggal satu poin dari Benfica.
Tekanan Hasil Buruk
Imbang melawan Gil Vicente semakin memperburuk keadaan. Suporter klub melakukan protes yang menggambarkan ketidakpuasan mereka terhadap kinerja Pereira. Akhirnya, manajemen klub memutuskan untuk mengakhiri kerja sama dengan Pereira. Keputusan ini diambil karena Pereira gagal mempertahankan keseimbangan yang sudah dibangun oleh Amorim.
Dalam konferensi pers terakhir, Pereira mengakui bahwa timnya butuh waktu untuk beradaptasi dengan taktik baru. Namun, ekspektasi yang tinggi dan waktu yang terbatas membuat dirinya harus meninggalkan Lisbon lebih cepat.
Mengarah ke Rui Borges
Sporting Lisbon kini mendekati Rui Borges, pelatih Vitoria de Guimaraes, untuk menggantikan Pereira. Negosiasi antara kedua pihak sudah memasuki tahap akhir, dan klub siap membayar klausul pelepasan Borges. Borges dikenal dengan pendekatan strategis yang solid dan dianggap mampu mengembalikan performa terbaik tim. Jika negosiasi selesai, Borges kemungkinan akan memimpin tim dalam laga derbi melawan Benfica pada 30 Desember 2024.
Tidak Kecewa
Joao Pereira menegaskan bahwa ia tidak kecewa meski harus meninggalkan jabatannya. Ia merasa sudah berusaha maksimal untuk memperbaiki tim setelah kepergian Ruben Amorim. “Kami telah berkembang, terutama dalam pertahanan, namun banyak hal yang perlu kami perbaiki, terutama penyelesaian akhir. Saya bertanggung jawab atas semua ini,” ujar Pereira.
Pereira juga menyebutkan bahwa tekanan fisik dan mental akibat jadwal padat memengaruhi performa pemain. “Para pemain telah melalui banyak hal dalam satu setengah bulan terakhir. Mereka adalah pejuang, tetapi kami harus realistis bahwa kelelahan memengaruhi performa,” tutupnya.