Mediaolahraga, Industri kecantikan Indonesia yang berkembang pesat menyaksikan tiga brand lokal, yang sebelumnya menjanjikan, terpaksa gulung tikar. Merek-merek ini sempat meraih popularitas tinggi, namun tantangan pasar dan perubahan tren konsumen membuat mereka tak dapat bertahan. Berikut adalah tiga brand kecantikan lokal yang harus mengakhiri perjalanan mereka di tanah air.
Sociolla
Sociolla, retailer kecantikan terbesar di Indonesia, mengumumkan penutupan beberapa gerainya di berbagai kota besar. Meskipun terkenal dengan platform belanja online dan produk kecantikan terjangkau, Sociolla kesulitan menghadapi persaingan ketat dengan pemain global yang lebih dominan. Pandemi memperburuk kondisi keuangan mereka, dan meskipun mencoba menyesuaikan bisnis, akhirnya mereka harus mengakhiri perjalanan di pasar lokal.
BLP Beauty
BLP Beauty, brand makeup lokal yang sempat mendapatkan pengakuan luas, juga terpaksa menutup operasionalnya. Merek ini menghadapi kesulitan mempertahankan pangsa pasar seiring munculnya brand-brand baru yang menawarkan produk serupa dengan harga lebih terjangkau. Selain itu, pergeseran preferensi konsumen ke produk yang lebih alami dan ramah lingkungan turut memengaruhi keberlangsungan BLP Beauty.
Clea Skincare
Clea Skincare, yang dikenal dengan produk perawatan wajah berbahan dasar alami, akhirnya mengakhiri perjalanan bisnisnya setelah gagal mengimbangi dinamika pasar. Meskipun mendapatkan perhatian awal, Clea Skincare kesulitan bersaing dengan brand internasional yang agresif dalam pemasaran. Penurunan daya beli konsumen serta perubahan tren kecantikan membuat Clea terpaksa gulung tikar, meskipun sempat menjadi favorit di kalangan penggemar skincare.
Faktor Penyebab Kebangkrutan
Beberapa faktor menyebabkan ketiga brand ini gagal bertahan di pasar Indonesia. Kompetisi ketat dengan brand internasional, pergeseran preferensi konsumen, serta kecenderungan konsumen untuk memilih produk yang lebih terjangkau, alami, dan ramah lingkungan memberi dampak besar. Ditambah dengan tantangan ekonomi global yang menurunkan daya beli masyarakat, ketiga brand ini terpaksa menghadapi kenyataan pahit.
Meskipun begitu, pengalaman ini tetap menjadi pelajaran berharga bagi industri kecantikan Indonesia.