Mediaolahraga, Barcelona tengah berada dalam periode terburuk mereka di La Liga selama 16 tahun terakhir. Performa tim yang sebelumnya kokoh kini merosot tajam hanya dalam hitungan pekan. Gelar juara yang semula tampak dalam genggaman, kini menjadi tanda tanya besar setelah Real Madrid dan Atletico Madrid berhasil merebut posisi puncak klasemen.
Fakta di lapangan menunjukkan bahwa tim asuhan Hansi Flick hanya mampu meraih satu kemenangan dari tujuh pertandingan terakhir. Rentetan hasil buruk ini memicu kekhawatiran dari penggemar sekaligus evaluasi mendalam dari pelatih dan manajemen klub.
Hansi Flick: Konsistensi adalah Kunci
Hansi Flick menegaskan pentingnya menjaga konsistensi dan semangat juang di setiap pertandingan. Ia mengingatkan para pemain untuk selalu menunjukkan rasa lapar akan kemenangan, baik saat menghadapi tim besar maupun tim kecil.
“Motivasi dan determinasi harus tetap tinggi, siapa pun lawannya,” ujar Flick. Ia percaya bahwa konsistensi dalam pendekatan permainan akan menjadi solusi bagi Barcelona untuk keluar dari tren negatif dan kembali bersaing di papan atas La Liga.
Kekalahan dari Atletico Madrid: Bukan Alarm Bahaya
Pada pertandingan terakhir melawan Atletico Madrid di Montjuic, Barcelona harus mengakui keunggulan lawan dengan skor 2-1. Meski begitu, Flick mengaku tidak terlalu mengkhawatirkan kekalahan ini. Menurutnya, performa tim dalam laga tersebut tetap memberikan banyak hal positif.
“Melawan salah satu tim terbaik di Eropa, kami mendominasi penguasaan bola dan menciptakan banyak peluang. Hasil memang tidak berpihak, tetapi performa tim sudah berada di jalur yang benar,” kata Flick.
Manajemen klub juga mendukung pandangan tersebut. Mereka optimistis bahwa jika Barcelona mampu menjaga performa seperti ini melawan tim-tim besar, peluang untuk merebut gelar La Liga masih terbuka lebar.
Masalah Mentalitas dalam Laga Melawan Tim Kecil
Namun, Flick lebih khawatir terhadap kekalahan Barcelona dari tim-tim seperti Las Palmas dan Leganes. Menurutnya, hasil tersebut mencerminkan masalah yang lebih serius: kurangnya motivasi dan intensitas saat melawan tim yang dianggap lebih lemah.
“Ini bukan soal kemampuan, tetapi soal mentalitas,” jelas Flick. Ia menilai bahwa Barcelona memiliki kualitas untuk bersaing dengan tim mana pun. Namun, jika determinasi dan semangat juang tidak konsisten, hasil buruk akan terus menghantui mereka.
Harapan untuk Kebangkitan
Flick percaya bahwa timnya masih memiliki waktu untuk memperbaiki situasi. Dengan jadwal yang padat di depan mata, Barcelona harus segera menemukan kembali ritme permainan mereka. Jika masalah konsistensi dan motivasi dapat diatasi, Blaugrana diyakini mampu bangkit dan kembali menjadi ancaman utama di La Liga.
Kini, semua mata tertuju pada langkah berikutnya yang akan diambil oleh Flick dan para pemainnya. Akankah Barcelona mampu mengakhiri tren negatif ini dan kembali bersaing di puncak? Hanya waktu yang akan menjawab.