Mediaolahraga, Legenda sepak bola Prancis, Zinedine Zidane, baru-baru ini mengungkapkan jawaban tegas yang ia berikan ketika mendapat tawaran untuk menjadi manajer Manchester United (MU). Ketika klub raksasa Inggris itu mendekatinya, Zidane hanya memberikan respons singkat namun jelas:
“Tidak, terima kasih.”
Jawaban tersebut menegaskan sikap konsisten Zidane sejak ia meninggalkan Real Madrid pada Mei 2021. Setelah mencapai kesuksesan besar, termasuk meraih tiga gelar Liga Champions berturut-turut bersama Los Blancos, Zidane memilih untuk menjauh dari dunia kepelatihan dan lebih fokus pada kehidupan pribadinya. Dengan demikian, ia menunjukkan bahwa kesuksesan finansial dan popularitas tidak menjadi prioritas utamanya.
MU Bukan Satu-Satunya Klub yang Ditolak
Namun, MU bukanlah satu-satunya klub besar yang mencoba mendekatinya. Klub-klub seperti Paris Saint-Germain (PSG), Bayern Munich, dan Juventus juga sempat mengajukan tawaran. Meskipun demikian, Zidane tetap pada pendiriannya dan menolak setiap kesempatan yang datang. Keputusannya untuk tetap tidak menerima tawaran tersebut memperlihatkan bahwa ia lebih memilih untuk tidak terburu-buru kembali ke dunia kepelatihan, meski peluang besar terbuka di depan mata.
Zidane Menunggu Tawaran dari Dua Tim
Menurut laporan dari Marca, Zidane hanya mengincar dua kemungkinan besar untuk kembali melatih, yaitu Timnas Prancis atau kembali ke Real Madrid. Mengingat pengalamannya sebagai pemain, yang berhasil membawa Prancis juara Piala Dunia 1998 dan Euro 2000, Zidane dilaporkan sangat menginginkan posisi pelatih tim nasional. Selain itu, ia juga mempertimbangkan kemungkinan untuk kembali ke Madrid, tempat ia meraih kesuksesan luar biasa sebagai pelatih.
Fokus pada Keluarga dan Proyek Pribadi
Di luar dunia sepak bola, Zidane kini memilih untuk lebih banyak menghabiskan waktu dengan keluarganya. Selain itu, ia juga mendukung perkembangan karier sepak bola anak-anaknya. Di samping itu, Zidane sedang menjalankan proyek pribadi yang telah direncanakannya jauh-jauh hari, yaitu “Zidane Five Club,” sebuah sekolah sepak bola yang berlokasi di Paris dan Aix-en-Provence. Proyek ini bertujuan untuk memberikan akses olahraga kepada anak-anak muda yang berisiko mengalami pengucilan sosial, memberikan mereka peluang yang lebih baik di masa depan.
Seorang teman dekat Zidane menyatakan bahwa sang legenda tidak hanya melatih untuk meraih popularitas atau keuntungan finansial. Sebaliknya, ia selalu mengutamakan prinsip dan visi jangka panjang dalam setiap langkah yang ia ambil.
“Dia melatih bukan hanya untuk kepentingan pribadi, tetapi untuk sesuatu yang lebih bermakna,” ujar teman Zidane.
MU Beralih ke Ruben Amorim
Setelah menolak tawaran dari berbagai klub, MU akhirnya memutuskan untuk melanjutkan pencarian mereka dan menunjuk Ruben Amorim sebagai manajer baru. Pelatih muda asal Portugal ini dianggap sebagai sosok yang tepat untuk membawa angin segar setelah pemecatan Erik ten Hag. Dengan demikian, MU berharap dapat kembali bersaing di tingkat tertinggi dalam berbagai kompetisi.
“Musim ini sudah berjalan dengan baik untuk tim pria dan wanita kami. Kami ingin memastikan kedua tim tetap kompetitif,” ujar kepala eksekutif United, Omar Berrada, setelah pengumuman resmi penunjukan Amorim.
Di bawah kepemimpinan Amorim, MU mulai menunjukkan peningkatan. Dalam sembilan laga terakhir di seluruh kompetisi, mereka berhasil meraih empat kemenangan, satu hasil imbang, dan empat kekalahan. Hal ini menunjukkan bahwa tim mulai merangkak naik dan menunjukkan potensi untuk mencapai performa terbaik mereka di bawah manajer baru ini.