Mediaolahraga, Bursa transfer musim panas 2024 telah resmi ditutup, menandai berakhirnya berbagai drama yang selalu menjadi daya tarik tersendiri di dunia sepak bola. Dalam sejarah, tak sedikit transfer besar yang tampaknya akan menjadi kenyataan namun justru gagal di detik-detik terakhir. Berikut adalah empat transfer besar yang seharusnya mengguncang dunia sepak bola, namun akhirnya tidak terealisasi.
1. David de Gea ke Real Madrid (2015)
Pada Deadline Day bursa transfer 2015, David de Gea hampir saja meninggalkan Manchester United untuk bergabung dengan Real Madrid. Kesepakatan kedua klub sudah hampir rampung, tetapi transfer itu batal karena masalah dokumen yang terlambat dikirimkan.
Kesalahan teknis ini menjadi salah satu insiden paling terkenal dalam sejarah transfer sepak bola, bahkan menimbulkan perang komentar antara kedua klub. De Gea pun bertahan di Manchester United dan terus menjadi andalan klub selama bertahun-tahun.
2. Kylian Mbappé ke Real Madrid (2022)
Kepindahan Kylian Mbappé ke Real Madrid pada 2022 hampir menjadi kenyataan setelah saga panjang yang melibatkan negosiasi intens. Namun, Mbappé secara mengejutkan memilih bertahan di Paris Saint-Germain dengan kontrak baru berdurasi tiga tahun yang menyertakan berbagai keuntungan luar biasa, termasuk hak veto dalam keputusan klub.
Meski begitu, pada musim panas 2024, Mbappé akhirnya bergabung dengan Real Madrid. Ironisnya, kepindahan tersebut terjadi tanpa biaya transfer karena kontraknya dengan PSG habis.
3. Wesley Sneijder ke Manchester United (2010)
Nama Wesley Sneijder terus dikaitkan dengan Manchester United selama masa kejayaannya bersama Inter Milan. Setelah membawa Inter meraih treble pada 2010, Sneijder hampir saja pindah ke Old Trafford.
Namun, Inter Milan meminta harga yang terlalu tinggi, dan Sneijder sendiri merasa masih nyaman di Italia. Dalam wawancaranya, Sneijder mengungkap bahwa pembicaraan dengan Sir Alex Ferguson sudah cukup serius, tetapi ia memutuskan untuk bertahan di Inter.
4. Steven Gerrard ke Chelsea (2004-2005)
Legenda Liverpool, Steven Gerrard, dua kali hampir meninggalkan klub masa kecilnya untuk bergabung dengan Chelsea. Pada 2004, setelah Euro, Gerrard mendapat bujukan dari rekan-rekannya di Timnas Inggris, termasuk John Terry dan Frank Lampard.
Liverpool berhasil menolak tawaran Chelsea senilai £20 juta. Namun, godaan semakin berat pada musim panas berikutnya, ketika Gerrard hampir menyerah pada tekanan untuk pindah. Meski demikian, loyalitasnya kepada Liverpool menang, dan ia tetap menjadi ikon klub hingga pensiun.
Drama transfer seperti ini menunjukkan betapa kompleks dan tak terduganya proses negosiasi di balik layar. Meski gagal terjadi, kisah-kisah ini tetap menjadi bagian menarik dari sejarah sepak bola, mengingat dampaknya bisa mengubah arah karier pemain dan sejarah klub secara keseluruhan.