Mediaolahraga, Christian Eriksen tampil mengecewakan saat Manchester United (MU) menghadapi Leicester City di King Power Stadium, Senin dini hari WIB (17-3-2025). Performa buruknya menjadi alasan kuat bagi MU untuk melepasnya pada bursa transfer musim panas mendatang.
MU meraih kemenangan 3-0 atas Leicester, yang memberikan angin segar di fase krusial musim ini. Di bawah asuhan Ruben Amorim, tim mulai bangkit, meski masih tertahan di peringkat ke-13 klasemen Premier League.
MU masih berpeluang meraih trofi saat bersiap menghadapi Lyon di perempat final Liga Europa. Namun, di tengah perkembangan positif ini, masa depan Eriksen di Old Trafford semakin dipertanyakan.
Dari Andalan Menjadi Beban
Gelandang asal Denmark itu bergabung dengan MU pada musim panas 2022 dengan status bebas transfer. Di awal kariernya bersama Setan Merah, Eriksen menjadi salah satu pengatur serangan yang memberi kreativitas dalam permainan tim.
Namun, seiring waktu, performanya terus menurun. Keterbatasan fisik dan kecepatan semakin terlihat, membuat pengaruhnya di lini tengah berkurang—terutama di bawah kepemimpinan Amorim.
Saat melawan Leicester, Eriksen kembali tampil di bawah standar. Meskipun masih tenang saat menguasai bola, ia sering salah mengoper dan lamban dalam menghadapi tekanan lawan. Sepanjang pertandingan, Eriksen gagal memenangkan duel perebutan bola, mudah dilewati lawan, dan sering kehilangan penguasaan bola. Meskipun ada beberapa momen positif, kontribusinya secara keseluruhan tetap minim.
Waktunya Membangun Ulang
Ruben Amorim mungkin puas dengan hasil akhir pertandingan, tetapi ia pasti menyadari bahwa lini tengah timnya membutuhkan perubahan. Eriksen, yang dulu menjadi salah satu gelandang kreatif terbaik di dunia, kini tidak lagi mampu memenuhi tuntutan permainan modern.
MU, yang kini berada di bawah kendali INEOS, tengah membangun ulang skuadnya. Klub siap mengambil keputusan sulit demi menyegarkan tim, dan salah satu langkah utamanya adalah melepas pemain yang tidak lagi sesuai dengan kebutuhan taktis.
Setan Merah membutuhkan gelandang yang lebih bertenaga, mampu menekan lawan, dan bisa beradaptasi dengan tempo permainan yang semakin cepat. Mempertahankan pemain yang sudah melewati masa puncaknya hanya akan memperlambat proses regenerasi tim.
Menuju Era Baru
Melepas Eriksen bisa membuka jalan bagi MU untuk merekrut pemain yang lebih muda dan lapar akan kesuksesan. Keputusan ini pada akhirnya dapat membantu MU kembali ke jalur kejayaan. Kini saatnya klub bergerak maju. Mengucapkan selamat tinggal kepada Eriksen mungkin terasa sulit, tetapi itu adalah langkah yang harus diambil demi masa depan yang lebih cerah bagi MU.